KOMPAS.com - Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan, adanya pelabuhan memberikan multiplier effect yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar termasuk tersedianya lapangan kerja.
Mengenai hal itu, selaku operator Pelabuhan Marunda, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah dana untuk menuntaskan pembangunan dermaga guna mengembangkan investasi dan usaha.
"Kami sudah menyiapkan Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun untuk menuntaskan pembangunan dermaga (pier) 2 dan pier 3 serta fasilitas pendukung lainnya," ujar Widodo melalui rilis tertulis, Minggu (25/8/2019).
Baca juga: Konsesi Pelabuhan Marunda, PT KCN Harap Pemerintah Bantu Selesaikan Sengketa
Jadi, lanjutnya, total pembangunan Pelabuhan Marunda akan menghabiskan dana hingga Rp 9 triliun.
"Rencana ini semua sejalan dengan visi Pemerintah Presiden Joko Widodo terutama untuk mengenjot pembangunan infrastruktur," jelas Widodo.
Untuk diketahui, sat ini KCN telah membangun dermaga (pier) 1 dan sebagian pier 2.
Sebagai pelabuhan curah kering dan penunjang Pelabuhan Tanjung Priok, l Pelabuhan Marunda telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional pada 2018.
Oleh karena itu, Kuasa Hukum KCN Juniver berharap pemerintah bersedia membantu penyelesaian sengketa agar pembangunan pelabuhan bisa rampung sesuai target pada 2023.
Rencananya, ketiga dermaga Pelabuhan Marunda akan memiliki panjang 5.350 meter dengan areal pendukung seluas 100 hektar (ha).
Ketiga dermaga itu memiliki fungsi yang berbeda, yakni dermaga 1 dan 2 untuk dermaga curah kering dan cair, sedangkan dermaga 2 untuk general cargo.
“Sangat jelas, pelabuhan tersebut juga sangat penting sebagai pendukung ketahanan logistik nasional.“
Baca juga: Sembari Tunggu Putusan MA, KCN Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Marunda
Kemusuan, dalam rangka peduli terhadap lingkungan, sebelumnya perusahaan itu bersama pemangku kepentingan lainnya telah menanam sebanyak 10.000 pohon bakau.
Selain pohon bakau, perusahaan tengah berencana menanam pohon yang bisa menyerap polusi di seputaran kawasan Marunda.
Semua aktivitas itu merupakan bentuk kepedulian perusahaan demi mengurangi dampak pemanasan global yang kian terasa.
Asal tahu saja, KCN merupakan anak perusahaan dari PT Karya Tekhnik Utama (KTU) dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang dibentuk untuk mengelola Pelabuhan Marunda.
Baca juga: Keberadaan Pelabuhan Marunda Memang Cukup Istimewa, Tapi...
KCN didirikan setelah KTU menang tender kerja sama sebagai mitra bisnis pada 2004.
Kerja sama yang dilakukan meliputi pembangunan pelabuhan dari Muara Cakung Drain sampai Sungai Blencong.
Kepemilikan saham KCN sebagai operator Pelabuhan Marunda saat ini adalah 15 persen KBN (tidak terdelusi) dan 85 persen dimiliki KTU.