KOMPAS.com – Chief Executive Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun jembatan di beberapa titik di Indonesia, baik di tempat bencana maupun di daerah rawan bencana.
“Masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki jembatan yang layak atau hilang karena bencana sehingga kehilangan akses,” terang Haryo, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (17/11/2021).
Kali ini, DMC Dompet Dhuafa berhasil merenovasi jembatan di Kampung Cijambu, Desa Buniasih, Kecamatan Tegal Buleud, Sukabumi, Senin (15/11/2021).
Jembatan tersebut, dipergunakan warga Kampung Cijambu, Citangkil, dan Cipalabuhan serta penghubung antara Desa Buniasih dan Desa Sumberjaya.
Kurang lebih, terdapat 200 kepala keluarga (KK) atau 600 orang yang menggunakan jembatan utama ini.
Jembatan itu sudah ada sejak puluhan tahun dan hampir tiap tahun rusak, salah satunya karena diterjang air saat debit air sungai meningkat di musim hujan.
Baca juga: Kampanye Humanesia Dimulai, Dompet Dhuafa Ajak Komunitas Bantu Sesama
Selain itu, Cijambu merupakan infrastruktur penghubung Desa Buniasih dengan Desa Sumberjaya, serta menjadi salah satu akses utama untuk aktivitas ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan lainnya.
“Sekolahku ada di seberang kampung. Setiap hari aku melintasi jembatan ini. Aku berangkat ke sekolah dari rumah jam 6 pagi. Jaraknya sekitar 3 kilometer,” ujar Agung, salah satu siswa yang sering melewati jembatan Cijambu.
Dia berujar, kondisi jembatan yang bolong di sana sini membuatnya khawatir dan takut terjatuh. Terlebih ketika musim hujan, jembatan menjadi licin dan penuh lumpur.
"Kalau air sungai sedang meluap, aku tidak berangkat ke sekolah karena takut jembatannya akan roboh," tuturnya.
Baca juga: Lewat Festival Ciliwung, Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Lestarikan Lingkungan
Setelah pembangunan jembatan oleh DMC Dompet Dhuafa rampung, warga pun tidak lagi khawatir melewati jembatan tersebut.
Salah satu relawan pembangunan jembatan DMC Dompet Dhuafa Irvan Yudhaswara mengatakan, jembatan di Kampung Cijambu sangat vital.
Sebab, anak-anak sekolah dan masyarakat yang bekerja melintasi jembatan ini. Terlebih, tidak ada akses lain selain jembatan ini.
Irvan menjelaskan, pembangunan jembatan ini memiliki beberapa kendala, antara lain listrik, curah hujan yang tinggi, dan akses pengangkutan material jembatan yang jauh.
“Meskipun demikian, alhamdulillah warga kampung di sini sangat antusias sekali terkait pembangunan jembatan ini,” tambahnya.
Adapun, menurut data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 1.693 jembatan rusak akibat bencana alam sepanjang 2017 hingga 2021.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Dompet Dhuafa Gelar Donasi Darah di 20 Lokasi
Jembatan yang rusak tersebut memutus akses masyarakat dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari ekonomi, keagamaan, pendidikan, hingga kesehatan.