KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia (RI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Indonesia 2024, dengan mengusung tema "Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan".
Acara yang dibuka oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas itu berlangsung di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Rakornas tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Baznas RI Noor Achmad, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sholahudin Al Aiyub, Direktur Eksekutif POROZ Nur Hasan, Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) Dadang Muljawan, serta perwakilan dari 167 LAZ yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Yaqut Cholil Qoumas menekankan peran penting Baznas dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Mensos Sebut Prabowo Bakal Beri Perhatian untuk Kesejahteraan Masyarakat
Ia menyoroti pentingnya pengelolaan zakat yang transparan dan profesional, serta menegaskan pentingnya kolaborasi antara Baznas dan pemerintah.
"Baznas menjadi motor utama dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Kolaborasi dengan pemerintah sangat penting, dan pemerintah telah memberikan kemudahan perizinan bagi LAZ di seluruh Indonesia," ujar Yaqut dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Yaqut juga menyampaikan bahwa potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Indonesia mencapai Rp 327 triliun, tetapi hingga 2024 baru terealisasi Rp 41 triliun.
"Bayangkan, dari potensi Rp 300 triliun, Baznas baru menargetkan Rp 41 triliun, yang berarti baru sekitar 10 persen potensi zakat yang berhasil dikumpulkan," ucapnya.
Baca juga: Cara Mudah Menghitung Zakat Penghasilan
Pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas RI Noor Achmad memberikan apresiasi kepada seluruh LAZ, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, yang telah berkolaborasi dengan Baznas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat sepanjang 2024.
"Alhamdulillah, seluruh LAZ nasional hadir dalam rakornas ini. Tujuan utamanya adalah menyinergikan langkah-langkah dalam pengelolaan zakat secara nasional. Kami juga perlu melaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang potensi zakat di Indonesia serta pengelolaannya untuk pengentasan kemiskinan," jelasnya.
Noor Achmad juga menggarisbawahi bahwa potensi zakat di Indonesia masih sangat besar, mencapai lebih dari Rp 300 triliun.
Baca juga: ICW: Kerugian Negara akibat Korupsi Selama 2023 Capai Rp 56 Triliun
"Oleh karena itu, penting sekali adanya pengelolaan dan sinergi yang baik antara Baznas dan LAZ di seluruh Indonesia," tuturnya.
Melalui Rakornas LAZ 2024, Noor Achmad berharap, Baznas dan LAZ dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan di tahun 2025 mendatang.
"Insya Allah, apa yang kita lakukan ini mengikuti jejak amirul mukminin," ucapnya.