KOMPAS.com – Memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, sebanyak 658 murid sekolah dasar (SD) melakukan kegiatan cuci tangan bersama di Kota Serang, Selasa (15/10/2019).
Adapun kegiatan yang bertajuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan inisiasi Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Banten.
Selain murid, acara yang digelar di dua tempat itu, yakni SDN Warung Jaud dan SDN Masigit, turut melibatkan para guru.
Supervisor Program LKC Dompet Dhuafa Banten Danan Panggih Wisastra mengatakan, dilibatkannya para guru tersebut bertujuan untuk menanamkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
Baca juga: Di Sumedang, Iriana Jokowi Ajari Pelajar Cuci Tangan yang Benar
Dengan melibatkan guru, lanjut Danan, nantinya mereka bisa mengevaluasi kebiasaan tersebut.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi dan dapat ditindaklanjuti pihak sekolah,” kata Danan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/10/2019).
Sebagai tuan rumah, Kepala Sekolah SDN Masigit Tamimi mengapresiasi secara positif program Dompet Dhuafa Banten tersebut.
Ia mengaku, kegiatan cuci tangan ini sangat penting. Dengan begitu nilai-nilai kebersihan bisa tertanam sejak dini.
Baca juga: 7 Langkah Cuci Tangan yang Efektif Singkirkan Kuman
"Kegiatan cuci tangan itu juga merupakan upaya untuk membentuk kebiasaan cuci tangan setiap anak-anak mau makan, setelah bermain dan selesai buang air besar maupun buang air kecil," tutur Tamimi.
Dalam pelaksanaannya, acara dimulai dengan memberikan edukasi cara mencuci tangan yang benar kepada seluruh murid.
Setelah itu, dengan dibantu para relawan dari Dompet Dhuafa, seluruh siswa siswi langsung mempraktikkan cara-cara yang sudah diajarkan. Kemudian berlanjut dengan sesi makan bersama.
Kegiatan ditutup dengan menempelkan cap tangan mereka di kain putih. Ini menjadi penanda komitmen bersama untuk terus menjaga kebersihan walau sudah melakukan segudang aktivitas.
Baca juga: Dompet Dhuafa Berikan Bantuan bagi Para Pelaku UKM di Cirebon
Usai membubuhkan cap tangan, masing-masing murid kembali mencuci tangannya kembali sampai bersih menggunakan sabun.
"Kain putih dan cap tangan anak-anak menjadi simbol, bahwa mereka akan berkomitmen untuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun," tutup Danan.