KOMPAS.com - Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menunjukan apresiasi kepada para guru.
Dompet Dhuafa Jawa Barat (Jabar) misalnya, bertepatan dengan Hari Guru Nasional pada Senin (25/11/2019) lalu, lembaga nirlaba ini meluncurkan buku berjudul "Refleksi Guru: Nyala Juang di Tengah Keterbatasan".
Bertempat di Microlibrary Taman Bima Bandung, peluncuran buku dilakukan oleh Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, Neti Supriati.
Pimpinan Dompet Dhuafa Jabar, Andriasyah, menjelaskan buku "Refleksi Guru: Nyala Juang di Tengah Keterbatasan" berisikan kumpulan tulisan terbaik dari 20 aktivis pendidikan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Gandeng Aqua, Dompet Dhuafa Sebarkan Ilmu Bisnis
Dengan adanya buku ini, lanjut Andriansyah, merupakan wujud apresiasi Dompet Dhuafa atas perjuangan guru Indonesia dalam mendidik anak bangsa.
"Pendidikan adalah salah satu fokus kami (Dompet Dhuafa) dalam upaya memutus rantai kemiskinan dengan mencerdaskan generasi bangsa," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Kamis (28/11/2019).
Selain peluncuran buku, Dompet Dhuafa juga turut menggelar acara talkshow yang menghadirkan sejumlah praktisi pendidikan sebagai narasumber.
Di antaranya trainer dan praktisi pendidikan Shirli Gumilang, konsultan literasi dan guru di pedalaman Bengkulu Utara Adi Setiawan, lalu aktivis pendidikan anak-anak marjinal Undang Suryaman.
Baca juga: Ingin Dana Ziswaf Bermanfaat Bagi Mahasiswa, Dompet Dhuafa Gandeng Perguruan Tinggi
Sekadar informasi, salah satu narasumber, yakni Undang Suyarman merupakan seorang juru parkir di salah satu universitas di Bandung yang memiliki kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan.
Jack, sapaan akrab Undang Suyarman, mendirikan sebuah sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu di sekitar tempat tinggalnya yaitu Rancaekek, Bandung.
Kini sudah ada 200 anak yang setiap hari datang ke sekolahnya.