KOMPAS.com - Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Nasyith Majidi berterima kasih kepada donatur yang telah mempercayakan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakafnya.
“Kini, saatnya kebaikan kita terus lestari untuk memberdayakan sesama di tahun-tahun mendatang,” kata Nasyith dalam keterangan tertulis (2/1/2020).
Ia melanjutkan, Dompet Dhuafa pun siap menyambut tahun 2020 dengan semangat #BeraniBerbagi.
Melihat ke belakang, tahun 2018 ditutup dengan bencana tsunami Banten. Gempita malam tahun baru juga tidak dirasakan warga Garehong, Sukabumi, karena bencana longsor.
Di waktu lain, pembangunan Rumah Tetap (Rumtap) untuk korban gempa di Palu dan Filipina juga terus digalakkan.
Pelayanan Dompet Dhuafa juga menyentuh sektor pendidikan dengan membangun fasilitas sekolah ramah gempa dan penerjunan guru relawan.
Di ujung 2019, banjir bandang terjadi di sejumlah wilayah. Padahal, bencana menjadi salah satu pencetak kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pun merespons cepat bencana-bencana tersebut.
Dompet Dhuafa melakukan intervensi secara konsisten dan komprehensif melalui lima pilarnya, yaitu sosial, kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga dakwah dan budaya.
Kelima pilar tersebut mencatat tebaran manfaat Dompet Dhuafa ke lebih dari 2,3 juta masyarakat penerima manfaat.
Pada pilar kesehatan, Dompet Dhuafa membuka rumah sakit berbasis wakaf Griya Medika di Tulang Bawang Lampung yang melengkapi tujuh rumah sakit lainnya dalam melayani umat.
Sejak 18 tahun lalu, terdapat Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dengan 19 klinik gerai sehat, 71 pos sehat, 2 ambulans terapung, 1 klinik apung, dan 15 program unggulan kesehatan lain.
Baca juga: Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Bergerak pada Isu Kemanusiaan
Melalui LKC, Dompet Dhuafa telah menyalurkan bantuan ke 355.616 penerima manfaat.
Hasilnya, LKC pun mendapat penghargaan Lembaga Aktif dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat dari Gubernur Sumatera Selatan.
Berkat dukungan donatur, di pilar pendidikan Dompet Dhuafa menyalurkan beasiswa melalui sejumlah program, seperti Smart Ekselensia yang memberi asa bagi generasi unggul di pelosok Indonesia, serta pendidikan gratis berkonsep akselerasi dan boarding school.
Dompet Dhuafa juga konsisten menggulirkan Bea Studi Etos di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Ada pula Beasiswa Bakti Nusa yang mencetak kepedulian perbaikan kehidupan sosial masyarakat.
Tak hanya di pendidikan formal, Dompet Dhuafa juga menggulirkan pelatihan vokasional melalui Institut Kemandirian di sejumlah tempat dengan kolaborasi berbagai pihak.
Baca juga: Ribuan Peserta Datangi Stan Dompet Dhuafa pada Muktamar IMSA ke-21 di AS
Sekolah Literasi Indonesia sebagai pabrik guru unggul turut menjadi emergency exit bagi pendidikan di wilayah bencana dan pelosok.
Atas program-program tersebut, Dompet Dhuafa mendapat penghargaan Mitra Peduli PAUD dan Pendidikan Masyarakat dari Kemendikbud.
Selanjutnya, pilar ekonomi menjadi konsentrasi Dompet Dhuafa mengikis kemiskinan. Moto Mustahik Move to Muzakki benar-benar diterapkan.
Setiap tahun, call for proposal menyaring dan mendorong para pengusaha mikro untuk lebih profesional.
Berkat dampingan Dompet Dhuafa, Kelompok Madu Hutan Gunungkidul dan Kebun kopi di Solok Sumatera Barat berhasil meningkatkan sosial perekonomian masyarakat.
Program pertanian sehat di 2019 juga berhasil membuat warga Wiroko, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri melaksanakan panen raya saat paceklik.
Baca juga: Dompet Dhuafa Ajak Milenial Benahi Manajemen Sentra Ternak
Dedikasi itu mendapat ganjaran Anugerah Syariah Republika sebagai Filantropi Peduli Ekonomi Umat.
Untuk menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada pengentasan kemiskinan, di penghujung 2019 Dompet Dhuafa meluncurkan 200 zona layanan di 34 provinsi Indonesia, serta membangun jaringan 30 mitra global di 27 negara.
Seiring kemajuan digital, Dompet Dhuafa bersama Tanifund mengembangkan aplikasi Mumu sebagai respons akan kegemaran milenial dalam bersedekah dan digitalisasi transaksi kurban.
Meski begitu, Dompet Dhuafa tidak melupakan landasan dasar pendiriannya. Pilar dakwah dan budaya menjadi unsur penting dalam perancangan program.
Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggaungkan dakwah yang kaya akan keindahan Islam.
Terdapat 27 dai/daiyah ambasador yang berdakwah dengan melintas batas negara untuk menyentuh masyarakat muslim luar negeri.