KOMPAS.com – Dompet Dhuafa mengerahkan tim quality control (QC) hewan kurban di wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT) sejak Jumat (17/6/2022) hingga Kamis (23/6/2022).
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh tim QC adalah melakukan pengecekan dan memastikan kualias hewan kurban sapi dan kambing untuk lebaran kurban atau Idul Adha 1443 Hijriah (H).
Koordinator QC Dompet Dhuafa di NTT Irsyad mengatakan, tim QC melaksanakan teknis pengecekan kondisi kesehatan, mengukur atau menimbang bobot, serta melakukan penyortiran hewan kurban di kandang.
“Semua dilakukan agar hewan kurban ketentuan syariat Islam dan standart dari Dompet Dhuafa dalam pelaksanaan program Tebar Hewan Kurban ( THK) 2022 agar para donatur atau pekurban yang berkurban melalui Dompet Dhuafa senantiasa sah dan #JadiManfaat,” jelas Irsyad dalam keterangan persnya, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Kurbanaval Digelar di Lotte Mall Bintaro, Pengunjung Diajak untuk Berkurban lewat Dompet Dhuafa
Adapun QC di NTT dilakukan di sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Kupang di Pulau Timor, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Rote Ndao di Pulau Rote, serta Kabupaten Ende dan Maumere di Pulau Flores.
“Perjalanan kami di mulai dari wilayah Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS dan Kabupaten Belu. Bahkan, kami juga melakukan QC di beberapa wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste yaitu Kabupaten Malaka,” ucap Irsyad.
Setelah dari Kabupaten Kupang, tim Dompet Dhuafa melanjutkan perjalan menuju Desa Bileon, Kecamatan Faut Molo, Kabupaten TTS.
Perjalanan yang ditempuh oleh Irsyad dan tim kurang lebih berdurasi enam jam melalui jalur darat yang berkelok dari Kupang.
“Ini yang unik dan berkesan bagi kami. Perjalanan terbayar oleh warga Desa Bileon yang ramah. Kami disambut dengan hangat dan tradisi pengalungan kain tenun khas NTT dari para tetua dusun sebagai tanda penerimaan dan kebaikan.”
“Di sana udaranya sejuk dan dingin, tetapi sayangnya sulit air bersih dan tidak ada jaringan telepon. Listrik pun baru ada sejak 2021,” ucap Irsyad.
Baca juga: Meriahkan HUT Ke-495 Kota Jakarta, DMC Dompet Dhuafa Kampanyekan Tanggap Darurat di Daerah Perkotaan
Irsyad dan tim QC Dompet Dhuafa bermukim di Masjid Al Awalin-Almira, masjid yang dibangun oleh donatur Dompet Dhuafa pada tahun 2011.
Pelaksanaan QC di Dusun Noko dilakukan pada malam hari. Pagi harinya, tim QC melanjutkan QC ke Dusun Tunion.
“Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, di Kabupaten Belu dan Malaka,” kata Irsyad.
Salah satu tokoh Dusun Noko, Ustaz Hasan mengatakan, meski akses menuju Desa Belion terbatas, kemeriahan Idul Adha tetap dirasakan warga di sana.
Ia mengatakan, ada sekitar 1.000 warga yang bermukim di Desa Belion, tetapi hanya ada 180 jiawa yang beragama Islam.
“Rata-rata mata pencaharian warga disini adalah petani jagung, ubi, dan asam. Makanan pokok kami adalah jagung sebagai pengganti nasi, jarang makan daging. Jadi adanya THK ini membantu kami warga desa untuk bisa merayakan hari kemenangan dengan makan daging bersama,” jelas Ustaz Hasan.