KOMPAS.com – Puluhan dai dari Sekolah Dai Pemberdayaan Dompet Dhuafa melaksanakan pelatihan vertical rescue di markas besar Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (19/11/2022).
Chief Executive DMC Dompet Dhuafa Haryo Majapahit mengatakan, peran dai dalam penanggulangan bencana sangatlah besar.
Diketahui sebanyak 53 persen masyarakat percaya kepada pemerintah sebagai sumber informasi soal lingkungan dan 35 persen masyarakat percaya kepada pemuka agama.
“Dengan besarnya peran dai di tengah masyarakat memungkinkan mereka menjadi seorang relawan penanggulangan bencana di Indonesia. Ketika situasi darurat akibat bencana alam terjadi, mereka dapat menjadi koordinator dalam mengarahkan warga untuk melakukan evakuasi.
"Diharapkan, mereka mampu meminimalisir jumlah jiwa yang terdampak akibat dampak kerusakan dari bencana alam,” ungkap Haryo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/11/2022).
Baca juga: DMC Dompet Dhuafa dan Sejumlah Pihak Tanam 2.050 Pohon Mangrove di Pantai Soge dan Teban
Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta pelatihan asal Kendari, Sulawesi Tenggara bernama Muhammad Ardi mengatakan, pelatihan penanganan vertical rescue yang diberikan oleh DMC Dompet Dhuafa begitu luar biasa.
Berkat pelatihan itu, ia bisa memahami bagaimana menggunakan peralatan penyelamatan korban.
“Kami melihat paparan dari teman-teman DMC mengenai bagaimana memberikan penyelamatan di tempat-tempat bencana. Pelatihan ini sangat luar biasa, saya dan teman-teman juga merasakan bagaimana praktik menggunakan peralatan penyelamatan korban yang canggih dan ini menjadi pengalaman yang pertama dalam menggunakan alat tersebut,” ujar Ardi.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) telah terjadi 3.208 kejadian bencana alam di Indonesia terhitung sejak Jumat (18/11/2022). Berbagai bencana alam ini menelan 4 juta korban jiwa.
Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Kirim 300 Paket Hygiene Kit untuk Penyintas Banjir di Pakistan
Dengan demikian, peningkatan kapasitas evakuasi bencana pun perlu dilakukan agar masyarakat bisa meminimalisasi korban jiwa.
Salah satunya peran pemuka agama atau dai dalam penanggulangan bencana sangatlah besar. Masyarakat diketahui lebih percaya kepada pemerintah dan dai sebagai penyampai pesan terpercaya dalam isu penanggulangan bencana dari aspek lingkungan.
Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling religius, tepat di bawah Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Maka dari itu, diharapkan agama dengan segala perangkat kemasyarakatan yang lekat dengan kehidupan masyarakat dapat menjadi perpanjangan tangan dalam usaha penanggulangan bencana.