KOMPAS.com – Dompet Dhuafa melalui tim Respons Darurat Pendidikan (RDP) Lembaga Pengembangan Insani (LPI) menggelar lokakarya Sekolah Ceria bagi 110 guru penyintas bencana gempa bumi Cianjur.
Adapun lokakarya tersebut berlangsung selama dua hari, mulai dari Jumat (6/1/2023) hingga Sabtu (7/1/2023) di dua titik berbeda, yakni di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembang Manis 2, Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang serta Sekolah Alam Insan, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Materi yang akan disampaikan antara lain mengenai leadership development program (LDP), manajemen Sekolah Ceria, budaya literasi, dan pembelajaran Sekolah Ceria.
Baca juga: Kisah Relawan Bencana Dompet Dhuafa, Awalnya Coba-coba Jadi Keterusan
Beberapa trainer pendamping yang mengisi kegiatan tersebut antara lain budayawan literasi Andi Ahmadi, trainer pembelajaran Sekolah Ceria Shirli Gumilang, Rizki Aulia dan Ricky Hardiansyah yang menjelaskan materi mengenai LDP, serta Agung Pardini yang mengisi materi manajemen Sekolah Ceria.
Salah satu relawan dari RDP Dedi Sanjaya mengatakan, lokakarya tersebut merupakan salah satu program recovery pascagempa bumi Cianjur. Tujuannya untuk memulihkan semangat mengajar para guru.
"Selain Sekolah Ceria, Dompet Dhuafa juga membantu para penyintas gempa bumi Cianjur dengan membangun beberapa fasilitas umum, seperti mandi, cuci, kakus (MCK) dan musala," tutur Dedi melalui keterangan persnya, Jumat (13/1/2023).