KOMPAS.com – Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) memberikan layanan trauma healing untuk 50 penyintas perempuan di Kampung Tanjakan, Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Pelaksana Tugas (Plt) General Manager Resource Hub DMC Dompet Dhuafa Akbar Saddam mengatakan, pihaknya menghadirkan kegiatan pendampingan psikologi untuk keluarga dengan tujuan membangun kembali mental mereka.
“Pendampingan itu juga sebagai pemulihan emosi buruk efek kejadian traumatis yang mereka alami,” katanya dalam acara tersebut, Senin (6/2/2023).
Selain itu, DMC Dompet Dhuafa juga mendistribusikan 50 paket sembako dan skincare Nivea kepada 50 kartu keluarga (KK) di Kampung Tanjakan, Desa Padaluyu.
Kegiatan bertajuk “Energi Baru untuk Perempuan Bangkit Pasca Bencana: Bangkit Mentalnya, Bangkit Kotanya” itu mengajak penyintas perempuan untuk bisa kembali menyongsong masa depan dalam menghadapi kondisi pascagempa bumi Cianjur.
Baca juga: BPKH bersama Dompet Dhuafa Bagikan 250 Kitchen Kit untuk Penyintas Gempa Cianjur
Sebab, berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan tim DMC Dompet Dhuafa, selain anak-anak, kaum dewasa, terutama orangtua, juga sangat membutuhkan pendampingan psikologis.
Sebagian dari mereka mengalami depresi dikarenakan rumah hancur, kehilangan anak, orangtua maupun pasangan, serta keadaan ekonomi yang sulit pascagempa bumi yang terjadi.
Brand Activation DMC Dompet Dhuafa Hadawiyah Marsya Ayu mengatakan, kegiatan itu diharapkan menjadi salah satu kegiatan bermakna dan menyenangkan.
“Kegiatan ini juga mengajak Super Volunteer DMC Dompet Dhuafa untuk terlibat langsung di masa recovery gempa bumi Cianjur,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (7/2/2023).
Sementara itu, Kepala Desa Padaluyu Susilawati mengatakan, Desa Padaluyu menjadi salah satu desa terluas yang ada di Kecamatan Cugenang.
Gempa tersebut mengakibatkan sekitar 491 rumah yang rata dengan tanah, 372 rumah dalam kategori risiko sedang, dan 1.442 rumah dengan kondisi risiko ringan.
Baca juga: Lewat Sekolah Ceria, Dompet Dhuafa Bantu Pulihkan Semangat Guru di Cianjur
Besarnya jumlah rumah yang terdampak pun membuat penyintas terpukul berat dan membutuhkan perhatian dari segala pihak.
“Alhamdulillah dengan adanya DMC Dompet Dhuafa ini, saya selaku kepala desa mengucapkan terima kasih yang sudah mulai membantu dari semenjak kejadian bencana gempa bumi untuk di Kampung Tanjakan, Desa Padaluyu,” terangnya.
Susilawati juga mengapresiasi kegiatan trauma healing yang saat ini dilaksanakan DMC Dompet Dhuafa di halaman kantor Desa Padaluyu.
“Mudah-mudahan ini jadi amal kebaikan dan Allah SWT yang akan balas berlipat ganda,” sambungnya.
Dia menyebutkan, saat ini masyarakat tinggal di tenda per KK yang diberikan dari pemerintah kabupaten.
“Alhamdulillah penyintas tidak lagi di tenda komunal. Sebanyak kurang lebih 30 persen penyintas kembali menggeluti aktivitas sehari-harinya misalnya pergi ke ladang, menjadi supir, dan buruh harian lepas,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Nabila Gasani selaku hypnotherapist, human design reader, dan energy balancing therapist turut mengaku senang dapat berkolaborasi dengan DMC Dompet Dhuafa dalam membantu pemulihan para perempuan berdaya melewati masa-masa sulit pascagempa bumi.
Baca juga: Kisah Relawan Bencana Dompet Dhuafa, Awalnya Coba-coba Jadi Keterusan
“Saya tersentuh dengan kegiatan hari ini, bisa berbagi mengenai teknik ABYGO (teknik mengeluarkan emosi melalui pernapasan) yang mungkin bisa jadi bekal mereka ke depan,” ujarnya.
Nabila berharap, setelah pelatihan itu para perempuan di Desa Padaluyu mempunyai pegangan untuk mengeluarkan atau melepaskan semua rasa tidak nyamannya sehingga bisa meringankan mereka.
“Harapan saya mereka terus semangat meski kita tidak tahu kondisi ini sampai kapan. Saya harap mereka bisa terus semangat bisa terus saling menguatkan satu sama lain,” tuturnya.
Puteri Indonesia Perdamaian 2017 dan Communication Practitioner Dea Rizkita Ghanisatria juga berterima kasih mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi positif dalam pemulihan penyintas gempa bumi Cianjur.
“Saya bahagia bisa melihat mereka tertawa, bisa melihat mereka meluapkan emosi yang mungkin selama ini mereka pendam,” ungkapnya.
Baca juga: Cegah Stunting, Dompet Dhuafa dan Aimi Lampung Gulirkan Gerakan Sadar Gizi
Dia berharap, para penyintas gempa bisa jauh lebih kuat dan semangat lagi. Dia juga mendoakan keadaan tetap baik-baik saja.
“Tadi kami ngobrol bareng, main games, terus juga (perkenalkan teknik pemulihan) tentang menulis pesan punggung untuk memberi semangat untuk para ibu,” lanjut Dea.
Melalui pesan punggung, para penyintas menuliskan pesan untuk teman di sekitarnya yang tertutup di punggung mereka.
“Tetap jadi ibu yang kuat dan selalu semangat,” tulis Rosilah untuk Nurhayati.
“Jangan berubah kalau sudah menjadi ibu ya. Semoga nanti pas lahirannya lancar semuanya,” tulis salah satu pesan untuk penyintas bernama Rosilah.
“Terima kasih, Ya Allah, sudah dikasih kesehatan dan kebaikan kepada kami,” tulis pesan lainnya.
Baca juga: Peringati Hari Relawan Sedunia, Dompet Dhuafa Gelar International Volunteer Day Camp 2022
“Selalu bahagia, tetap ceria. Lakukan yang menurutmu baik. Terima kasih sudah sekuat ini,” bunyi pesan lainnya.