KOMPAS.com – Program Kantin Kontainer Dompet Dhuafa yang sempat hiatus selama dua tahun akibat dari pandemi Covid-19 sudah kembali beroperasi pada akhir 2022.
Program pemberdayaan ekonomi dari Dompet Dhuafa Jawa Tengah (Jateng) itu didirikan untuk membantu mahasiswa kurang mampu dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.
Penanggungjawab pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa Jateng Irfan Mahyuddin mengatakan, Kantin Kontainer merupakan program beasiswa wirausaha diperuntukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Para mahasiswa tersebut diberi kesempatan untuk mengelola kantin yang terbuat dari kontainer dan mendapatkan beasiswa dari hasil pengelolaan kantin tersebut.
“Program kantin kontainer akan diberikan kepada mahasiswa kurang mampu yang belum mendapatkan beasiswa di lingkungan pendidikan tempat Kantin Kontainer tersebut didirikan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Lewat Kurbanaval, Dompet Dhuafa Mudahkan Masyarakat Berkurban di 24 Outlet HERO Supermarket
Irfan menyebutkan, program Kantin Kontainer idealnya dikelola 10 mahasiswa dari keluarga kurang mampu serta memiliki kecerdasan dan semangat berwirausaha.
Hal tersebut yang membuat para mahasiswa tersebut dipercaya untuk mengelola keuangan kantin sepenuhnya.
“Lokasi Kantin Kontainer bisa di kampus-kampus yang ada di Jateng, sesuai dengan persetujuan dengan mitra,” katanya.
Irfan mengatakan, Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdayaan selalu berkomitmen mendampingi masyarakat, utamanya kaum duafa untuk menjadi masyarakat yang berdaya serta mengubah mustahik menjadi muzaki.
Dompet Dhuafa juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa menjalankan dan mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) secara produktif.
Baca juga: Gelar Talk Show Tebar Hewan Kurban 2023, Dompet Dhuafa Gaungkan Kemudahan Kurban di Era Digital
“Kami bersama UIN Salatiga merasa kerja sama ini benar-benar enak karena dari kampus selalu mendukung. Jadi, kami enggak dibiarkan jalan sendiri, didampingi, ada pendampingan dan support yang lain. Makanya, ini bisa jalan karena saya yakin sebagian kontribusi dari kampus,” katanya.
Irgan berharap, program tersebut dapat membantu meringankan kebutuhan ekonomi bagi mahasiswa dan masyarakat dhuafa serta mengasah jiwa kewirausahaan sehingga meningkatkan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Adapun program Kantin Kontainer di UIN Salatiga hingga kini telah memberdayakan puluhan mahasiswa. Beberapa dari mereka mendapatkan manfaat sebagai pengelola kantin dan memiliki 12 orang supplier produk makanan.
Salah satu lokasi Kantin Kontainer di UIN Salatiga terletak di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan. Kantin ini selalu ramai dipenuhi mahasiswa, terutama saat memasuki jam makan siang. Selain mengisi perut, mereka juga menjadikan tempat ini untuk berdiskusi atau sekadar bercengkerama.
Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan UIN Salatiga Siti Asdiqoh mengatakan, kantin bantuan dari Dompet Dhuafa, baik dari sisi kontainer hingga bantuan permodalan, dikelola para mahasiswa dengan kriteria tertentu.
“Para konsumen pun kami juga akhirnya mendapatkan fasilitas bisa untuk sarapan dan makan siang. Kami perwakilan dari kampus mengucapkan banyak terima kasih dengan bantuan berupa Kantin Kontainer,” ungkapnya.
Siti menyebutkan, program tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa UIN Salatiga yang mempunyai semangat dan prestasi, terutama bagi yang kurang beruntung dari sisi ekonomi.
“Program ini bisa membantu mereka tetap eksis, bisa kuliah sampai selesai, dan bisa menghidupi dirinya sendiri,” jelasnya.
Tak hanya beasiswa, mahasiswa juga akan belajar terkait pengelolaan usaha sehingga jiwa dan kemampuan di bidang entrepreneurshipnya meningkat.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Gandeng Puskeswan Lakukan Vaksinasi Hewan Kurban
Program tersebut diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa sehingga mampu menyelesaikan kuliah dengan beasiswa yang diterima.
Tak hanya itu, pengalaman tersebut diharapkan menjadi bekal pada masa depan sehingga para mahasiswa tersebut tidak hanya sekadar mencari kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dengan berbekal dari pengelolaan usaha kantin yang pernah dilakukan.
Kantin Kontainer UIN Salatiga dikelola empat mahasiswa terpilih dan seorang ibu kantin yang membantu mengurus aktivitas jual beli.
Kantin tersebut menyediakan berbagai makanan ringan, seperti gorengan, roti, mi instan, nasi bakar, hingga soto.
Kantin yang beroperasi pada pukul 07.00 pagi hingga 16.00 petang tersebut dapat mendapatkan omzet sekitar Rp 1.500.000 per hari.
Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Berikan Pelatihan Vertical Rescue bagi Mahasiswa STIM Budi Bakti
Dalam seminggu, Kantin Kontainer mampu mengantongi omzet sebesar Rp 6.000.000-Rp 7.000.000.
Pendapatan tersebut mampu melunasi pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) para mahasiswa dan mengantarkan mereka menjadi sarjana.
Salah satu mahasiswa yang mendapatkan manfaat program Kantin Kontainer Dompet Dhuafa adalah Ahmad Busro Mustofa.
“Salam hangat dan rasa syukur kami sampaikan kepada Dompet Dhuafa atas bantuan yang telah diberikan. Terima kasih atas kepedulian dan kontribusi yang luar biasa dalam membantu kami,” ujarnya.
Koordinator dan pengurus Kantin Kontainer UIN Salatiga itu mengatakan, bantuan yang diberikan tidak hanya memberikan kelegaan materi, tetapi juga memberikan harapan dan semangat baru bagi mahasiswa.
“Dengan bantuan ini, kami merasa didukung dan diberi kepercayaan untuk memulai kembali dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Baca juga: Ikut Tangani Korban Gempa Turki, Kemenkes RI Beri Penghargaan untuk Dompet Dhuafa
Adapun program Kantin Kontainer bisa diaplikasikan di terminal, rumah sakit, dan juga tempat-tempat lain yang prospek dengan tujuan membantu memberdayakan kaum dhuafa baik mahasiswa maupun masyarakat umum di bidang wirausaha.