KOMPAS.com – Dompet Dhuafa menggelar "Kurban Talks: Satu Kurban Banyak Kebaikan" sebagai upaya untuk memperkenalkan program Tebar Hewan Kurban (THK) kepada masyarakat luas.
Kegiatan bincang-bincang tersebut merupakan rangkaian acara dalam Kurbanaval Dompet Dhuafa 2023 di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (10/06/2023).
Kurban Talks dihadiri oleh sejumlah narasumber terbaik, di antaranya Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra, Ketua THK Dompet Dhuafa 1444 Hijriah (H) Mariatul Kibtiah, serta influencer sekaligus super volunteer Dompet Dhuafa Elsya Sandria. Acara dipandu oleh master of ceremony (MC) Oghel Zulvianto dan Dini Andromeda.
Dalam talk show tersebut, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra menjelaskan sejarah singkat Dompet Dhuafa dan lima pilar programnya, salah satunya adalah program Ekonomi.
“Salah satu yang jadi hilirnya program Ekonomi Dompet Dhuafa, khususnya dalam pemberdayaan peternak di seluruh nusantara adalah program THK,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Peternak Sapi Blora Banjir Pesanan Hewan Kurban, dari Bank Indonesia hingga Waskita Karya
Dalam program tersebut, lanjut Putra, pekurban tidak hanya menikmati hasil kerja keras berkurban di momen Idul Adha, tetapi juga berbagi dengan masyarakat sekitar.
Selain berbagi, ia mengungkapkan, Dompet Dhuafa juga terus berupaya dalam menjaga lingkungan, salah satunya dengan kampanye kurban asik tanpa kantong plastik.
"Biasanya selain kita siapkan wadah sendiri, warga menyiapkan sesuai kearifan lokal seperti wadah daun. Karenanya bukan hanya sekedar menjalankan ibadah, tapi Dompet Dhuafa juga ikut menjaga lingkungan," imbuh Putra.
Sementara itu, Ketua THK Dompet Dhuafa 2023 menyampaikan bahwa program THK telah hadir sejak 1994, tepat satu tahun setelah Dompet Dhuafa berdiri dengan nama Tebar 999.
Wanita yang akrab disapa Lia tersebut menjelaskan, Tebar 999 kemudian berganti nama menjadi THK pada 1997.
“Pasalnya, dari tahun ke tahun, Dompet Dhuafa mampu melampaui jumlah 999 dalam penyebaran hewan kurban,” jelasnya.
Lia menyampaikan bahwa program THK Dompet Dhuafa menyasar pelosok negeri yang terpencil atau sulit dijangkau.
Sebab, kata dia, masih banyak masyarakat di daerah pelosok yang belum mendapat pemerataan hewan kurban saat Idul Adha.
"Masih ada di pelosok sana yang makin daging setahun sekali, atau ada juga yang makan nasi dengan air," tutur Lia.
Lebih lanjut ia mengatakan, THK sudah berjalan selama 29 tahun dengan tujuan untuk sebaran atau pemerataan distribusi daging kurban.
Baca juga: Tak Pakai Wadah Plastik untuk Daging Kurban, Gerakan Ini Diapresiasi MURI
Berkat amanah pekurban pula, kata Lia, THK tidak hanya menjadi program transaksional, tetapi juga pemberdayaan.
“Prosesnya bahkan dilakukan jauh-jauh hari dengan quality control (QC), apakah sudah sesuai dengan syariat, serta memastikan hewannya jantan untuk menjaga keberlangsungan reproduksinya," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, influencer dan super volunteer Dompet Dhuafa Elsya Sandria menceritakan pengalamannya saat mendistribusikan THK di Masamba dengan akses jalan yang rusak dan menempuh perjalanan 7 jam saat itu.
"Aku jadi saksi ternyata di pelosok sana (Masamba) memang ada yang makan daging cuma setahun sekali. Aku juga bawa sapi nyebrang sungai, karena jalan utamanya putus. Sampai lokasi penerima manfaat, mereka sesenang itu, bahkan teriak-teriak 'ada sapi, ada kurban, makan sate'," ujar Elsya.
Baca juga: 5 Sate Legendaris di Sekitar Tugu Jogja, Ada yang Buka Sejak 1975
Sebagai salah satu peserta Kurban Talks, Ayu (23) menyampaikan bahwa acara tersebut tidak hanya memberikan hiburan tetapi pengetahuan tentang kurban.
"Pokoknya acara ini seru banget sih dan nggak ngebosenin, apa lagi buat anak muda. Dari acara Kurbanaval juga aku jadi tahu banyak tentang kurban. Ternyata selain buat diri sendiri, kita juga bisa bantu masyarakat di tempat lain yang membutuhkan, jadi double deh pahalanya. Soalnya sebelumnya ya nggak terlalu merhatiin banget tentang kurban," ujar Ayu yang hadir hari itu.
Rangkaian acara Kurban Talks secara resmi menjadi pembuka program THK Dompet Dhuafa 2023.
Kurbanaval Dompet Dhuafa 2023 yang dibuka dengan penampilan marching band "Bahana Qu" itu disambut hangat dan penuh antusias oleh ratusan muda mudi yang hadir.
Baca juga: Rekor Tumpeng dari 16.000 Perkedel di ICA Chef Expo 2023
Selain penampilan marching band, Dompet Dhuafa juga menghadirkan Chef Amanda dari Master Chef Indonesia Season 10 yang menampilkan demo memasak Sate Sapi Maranggi di hadapan pengunjung.
Tak hanya itu, Chef Amanda juga telah menyiapkan 500 tusuk Sate Sapi Maranggi yang dibagikan kepada pengunjung yang hadir memeriahkan Kurbanaval Dompet Dhuafa tersebut.
Kegiatan itu turut dimeriahkan dengan kegiatan workshop melukis di taman, hingga penampilan musik oleh The Marge, Febry Rufi, dan The Rain.
Melalui serangkaian kegiatan Kurbanaval hari itu, pengunjung juga bisa menambah wawasan lebih luas lagi mengenai hewan kurban dan terhibur pada saat yang sama.