KOMPAS.com – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan pelatihan intensif penanggulangan bencana di Pantai Bintang, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (11/8/2023) hingga Senin (14/8/2023).
Pelatihan bertajuk " Mitigasi Bencana dan SAR Air: Menguatkan Ketahanan Masyarakat Desa Medana dalam Menghadapi Bencana Alam" itu diikuti 60 peserta yang terdiri dari perwakilan guru, kepala dusun, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan.
Turut hadir pula perwakilan badan usaha milik desa (BUMDes), perawat dan bidan desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
Community Resilience and Advocacy DMC Dompet Dhuafa Ahmad Baihaki menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari program Kawasan Tangguh Bencana (KTB) yang telah dimulai pada 2019.
Baca juga: Berdayakan Mahasiswa, Dompet Dhuafa Banten dan FEBI UIN SMH Luncurkan Program Kantin Kontainer
“Pada 2022, nomenklatur progam ini kemudian di nomenklatur pada 2022 dan sudah berubah menjadi Kawasan Tanggap Tangguh Bencana atau KTTB,” kata Ahmad dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (13/8/2023).
Ahmad mengatakan, Pemerintah Desa Medana telah menyadari signifikansi penanggulangan bencana. Bahkan, desa ini juga sudah memiliki satu lembaga khusus penanggulangan bencana, yaitu Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
“Hal tersebut sejalan dengan misi DMC Dompet Dhuafa untuk membangun ketahanan masyarakat di desa. Karena berbasis desa, akhirnya (akan) berdampak baik terhadap kabupaten, provinsi, dan Indonesia,” ujarnya.
Pelaksanaan pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan ketangguhan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan demikian, dapat menekan dampak kerusakan apabila terjadi bencana alam.
Pada hari pertama pelatihan, DMC Dompet Dhuafa mengadakan workshop tentang Pusat Koordinasi dan Pendampingan Masyarakat yang berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara.
Pada hari kedua, para peserta mempelajari keterampilan pertolongan pertama darurat bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Lombok. Selain itu, juga terdapat pelatihan menjaga keamanan lingkungan pantai serta penanganan kerusuhan atau bencana sosial.
Di hari ketiga, DMC Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk memberikan pelatihan pertolongan permukaan air (water rescue), navigasi, dan teknik-teknik bertahan hidup di permukaan air.
Pada hari keempat, kegiatan akan ditutup dengan talk show bertajuk "Teori dan Praktik Manajemen Sampah" bersama Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kesehatan.
Program pelatihan tersebut pun mendapat apresiasi dari Kepala Desa Medana Umar Kholid. Ia berterima kasih kepada tim DMC Dompet Dhuafa atas ilmu yang diberikan.
Umar berharap, semua peserta pelatihan dapat memahami hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana dan bisa saling membantu.
Baca juga: Mimpi Gus Sholah Terwujud, RS Hasyim Asyari Dompet Dhuafa Resmi Berdiri
“Kami juga berharap, pelatihan dan pembinaan seperti ini bisa terus berlanjut di Desa Medana,” kata Umar.
Senada dengan Umar, Camat Tanjung Masjudin Ashari juga memberikan apresiasi kepada para panitia yang sudah memprakarsai kegiatan tersebut, khususnya tim DMC Dompet Dhuafa sebagai pembina. Pasalnya, kehadiran FPRB merupakan yang pertama kali di Kabupaten Lombok Utara.