KOMPAS.com - Dompet Dhuafa (DD) Jawa Tengah (Jateng) membangun saluran pipa air bersih yang menghubungkan sumber mata air di puncak Gunung Merbabu ke rumah warga di Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jateng, Selasa (15/8/2023).
Hal tersebut dilakukan Dompet Dhuafa Jateng untuk membantu warga Desa Jlarem yang terdampak kekeringan sehingg mendapatkan akses air bersih.
Aksi lembaga filantropi tersebut merupakan rangkaian dari program Air Untuk Kehidupan (AUK) Dompet Dhuafa
Dalam kesempatan itu, General Manager Lingkungan dan Budaya Dompet Dhuafa Ustaz Herman Budianto menyampaikan bahwa program AUK dapat terwujud dari kepedulian para donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara.
“Alhamdulillah melalui wasilah ini dapat tersalurkan kembali titipan para donatur Dompet Dhuafa dari seluruh Nusantara. Semoga dengan hadirnya fasilitas ini dapat menjadikan aktivitas serta ibadah masyarakat semakin mudah dan nyaman” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Jadwal Terbaru KA Argo Merbabu, Gambir-Semarang Tawang PP
Desa tertinggi di lereng Gunung Merbabu tersebut kesulitan mendapatkan air bersih terutama di musim kemarau lantaran kontur tanah desa ini berbatu dan berada di dataran tinggi.
Lanskap desa tersebut menjadikan masyarakat tidak dapat menggali sumur dan hanya bergantung pada air hujan untuk mengairi perkebunan.
Sementara itu, untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat mengalirkan dari sumber mata air di puncak Gunung Merbabu menggunakan pipa yang disambungkan.
Kemudian air tersebut ditampung dalam sebuah tangki penampungan sebelum dialirkan ke pemukiman warga.
Kondisi tersebut memberikan tantangan berat bagi penduduk yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Bahkan, tidak sedikit mengakibatkan tanaman gagal panen akibat kekeringan.
Baca juga: Kekeringan di Way Kanan Lampung, 8.000 Liter Air Bersih Disalurkan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades) Jlarem, Teguh Karyanto menjelaskan, kesulitan yang dihadapi warganya adalah saat krisis air bersih melanda desa mereka.
Oleh karenanya, ia sangat mengapresiasi langkah Dompet Dhuafa lewat program Air Untuk Kehidupan.
“Di Desa Jlarem ini ada total tujuh dukuh, dan hampir semuanya kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini menjadi masalah besar bagi kami yang mencari penghidupan dengan bertani. Apalagi sekarang musim kemarau, oleh karena itu saya menyambut baik program AUK yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa,” imbuh Teguh saat menyambut kedatangan tim Dompet Dhuafa.
Mewakili masyarakat Desa Jlarem, ia menyampaikan terima kasih kepada donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara atas terwujudnya program AUK.
Baca juga: Mendag Ingatkan Pentingnya Jaga Stok Bapok Selama Paceklik
Air Untuk Kehidupan adalah program reguler Dompet Dhuafa untuk membantu masyarakat yang mengalami paceklik air atau kekeringan dengan prinsip gotong royong.
Sementara itu, Pimpinan Cabang DD Jateng Zaini Tafrikhan menyampampaikan bahwa pihaknya selama tiga bulan terakhir telah menerima beberapa laporan dan permohonan bantuan air bersih dari berbagai wilayah yang mengalami kekeringan.
“Dari Juni 2023 hingga awal Agustus 2023, Dompet Dhuafa Jateng mendapatkan laporan kekeringan di wilayah Demak, Wonogiri, Cilacap, dan Boyolali. Alhamdulillah beberapa titik sudah kami drop tangki air bersih untuk dikonsumsi langsung. Selebihnya kami buatkan program pipanisasi seperti yang ada di Boyolali ini,” ucapnya.