KOMPAS.com- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana akan Gempa Bumi dan Pertolongan Pertama Darurat Kesehatan di Student One Islamic School Bogor dan Sekolah Citra Alam Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
Pelatihan tersebut dilakukan guna mencegah dampak serius gempa bumi, salah satunya kematian pada anak-anak.
Penelitian berjudul Differences in Infant and Child Mortality Before and After the Great East Japan Earthquake and Tsunami: A Large Population-Based Ecological Study (2018) menyebutkan bahwa gempa bumi telah merenggut 1,831 anak-anak usia 5-14 tahun serta 990 anak di bawah usia lima tahun pada 2017.
Sementara itu, pada 2018, ada 1.580 anak usia 5-14 tahun dan 849 anak di bawah usia 5 tahun yang menjadi korban gempa bumi. Adapun pada 2019, total ada 977 anak usia 5-14 dan 558 anak usia di bawah usia 5 tahun yang menjadi korban gempa.
Baca juga: Dompet Dhuafa CSV Connect 2023, Agrinesia Tegaskan Komitmen Bisnis Berkelanjutan
Angka kematian anak di bawah usia 10 tahun di wilayah pesisir pun meingkat 40 persen pada 2011 akibat gempa bumi dan tsunami yang melumpuhkan sumber daya medis dan layanan kesehatan bagi anak-anak.
"Pelatihan ini kami jalankan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa apabila terjadi gempa bumi atau tsunami. Alhamdulilah anak-anak antusias mengikuti pelatihan dan semoga kerja sama ini dapat memberi manfaat dan edukasi bagi anak-anak," ujar Kepala Sekolah Student One Islamic School Ade Sodikin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/9/2023).
Ade menjelaskan, pihaknya bersama Dompet Dhuafa menjalankan program Student One (SO) Inquary and Discovery dengan teori dan praktik pertolongan pertama bencana alam yang ditujukkan untuk siswa kelas 1-5 sekolah dasar (SD).
"Saat terjadi bencana, jangan panik dan selalu lindungi kepala dengan kedua tangan atau benda lainnya seperti tas. Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi anak-anak agar mereka terhindar dari dampak bencana alam," jelas Humanitarian Academy Staff DMC Dompet Dhuada Sanadi.
Baca juga: Turunkan Stunting, APPBI DKI Jakarta Donasikan Rp 100 Juta ke Dompet Dhuafa
Adapun pelatihan tersebut disambut antusias oleh anak-anak. Mereka mengaku senang bisa belajar mengenai pertolongan pertama darurat kesehatan yang harus diberikan saat terjadi gempa bumi. Hal inilah yang dirasakan salah satu siswa kelas 5B bernama Azkia.
"Senang bisa belajar memberi pertolongan saat terjadi gempa bumi. Saat kondisi itu kita harus menyimpan tenaga, bukan membuang tenaga secara sia-sia," ucapnya.