KOMPAS.com - Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa Prima Hadi Putra mengatakan, pihaknya berupaya memobilisasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil korban kekerasan dari konflik Hamas dan Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Adapun bantuan yang akan dimobilisasi adalah kebutuhan pokok berupa layanan kesehatan, obat-obatan, dan makanan.
“Banyak masyarakat sipil yang sudah menjadi korban. Ratusan jiwa meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka akibat pertikaian tersebut,” ujar Prima dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/10/2023).
Ia menyarankan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk segera menghentikan eskalasi kekerasan demi menghindari lebih banyak korban warga sipil. Dengan begitu, deretan korban dalam konflik tersebut tidak semakin bertambah.
Baca juga: Ada Konflik Israel-Palestina, Airlangga Optimistis Investasi ke Indonesia Tak Terganggu
Seperti diketahui, pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, melakukan serangan terhadap Israel. Serangan ini merupakan reaksi dari serangkaian aksi kekerasan atas pemukim Israel kepada warga Palestina, yang dibalas serangan udara dan tembakan artileri Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Mengutip kantor berita AFP, Senin (9/10/2023), militer Israel mengerahkan jet tempur, helikopter, pesawat terbang, dan artileri IDF untuk menyerang lebih dari 500 sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Kabar peristiwa itu pun menuai kecaman dari masyarakat dunia. Seruan untuk menyudahi kekerasan dan pertumpahan darah, serta korban jiwa, bergulir dari mereka, termasuk juga dari Dompet Dhuafa.
Pasalnya, selain rumah sakit Indonesia, ambulans dari masyarakat Indonesia yang tersalur melalui Dompet Dhuafa di Jalur Gaza turut menjadi sasaran serangan rudal Israel. Padahal, tim medis yang berada di kendaraan ini tengah menjalankan misi kemanusiaan di kawasan tersebut.
Baca juga: Dompet Dhuafa Sambut Baik Jose Roesma Jadi Relawan bagi Kaum Dhuafa hingga Lansia
Lewat sebuah video yang dilaporkan dari tim medis mitra di Palestina, terlihat ambulans tersebut rusak pada bagian depan, sesaat setelah rudal jatuh. Tim medis yang berada di kendaraan kemanusiaan itu pun mengalami luka serius.
Ambulans Dompet Dhuafa di Palestina merupakan hadiah dari masyarakat Indonesia atas kolaborasi Dompet Dhuafa bersama Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia (PBMTI) dan LAZ MKU pada 2022.
“Kami juga sangat menyayangkan kejadian penyerangan terhadap tim medis dan ambulans yang bertugas dengan hukum humaniter internasional. Ambulans tersebut selalu hadir dan masuk langsung di zona konflik saat perang. Sudah sangat banyak yang terbantu dan dirasakan betul manfaatnya,” imbuh Prima.
Baca juga: Rempang, Korupsi Menteri, dan Pemimpin Mati Rasa Kemanusiaan
Setelah situasi mereda, lanjut dia, Dompet Dhuafa melalui mitra kemanusiaan di kawasan tersebut akan meninjau kondisi ambulans terdampak.
“Apabila kendaraan kemanusiaan itu sudah tidak lagi memungkinkan untuk beroperasi, Insya Allah Dompet Dhuafa akan kembali merencanakan kebutuhan pengadaan ambulans di sana. Dompet Dhuafa juga berharap kedamaian terus mengemuka di Bumi ini. Semoga kekerasan Israel atas Palestina tak lagi menorehkan duka dan air mata,” ucap Prima.