KOMPAS.com- Dompet Dhuafa bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berusaha untuk meningkatkan kemampuan milenial dalam berwakaf lewat penerbitan instrumen sukuk wakaf, yaitu Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS).
Hal ini disampaikan oleh General Manager Retail Fundraising Wakaf Dompet Dhuafa Bobby P Manulang dalam agenda talkshow bertajuk "Milenial Berwakaf: Cerdas Spiritual, Cerdas Financial" di Graha Sawala, Kementerian Koordinasi (Kemenko) Perekonomian, Rabu (11/10/2023).
"Pola finansial dan literasi wakaf perlu dimasifkan di kalangan milenial seiring dengan pengelolaan wakaf yang semakin berkembang. Dompet Dhuafa sebagai salah satu pengelola wakaf (nazir) telah menerbitkan CWLS sebagai kontribusi nyata pemerintah dalam mengembangkan wakaf melalui keuangan negara," kata Bobby dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (11/9/2023).
Bobby mengatakan, Dompet Dhuafa melakukan pengelolaan wakaf secara profesional melalui sistem pendanaan CWLS dari berbagai bank syariah guna meningkatkan produktivitas dan manfaat bagi penerima wakaf (mauquf alaih).
Baca juga: Dompet Dhuafa Sambut Baik Jose Roesma Jadi Relawan bagi Kaum Dhuafa hingga Lansia
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Syariah sekaligus Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan, pihaknya turut andil dalam pengembangan wakaf melalui instrumen CWLS.
"CWLS merupakan produk investasi surat berharga syariah negara (SBSN) yang dijadikan alternatif investasi bagi nazir dalam mengelola wakaf dan dana sosial lainnya sebagai dukungan untuk program pemberdayaan ekomomi umat dan kegiatan sosial kemasyarakatan," jelas Dwi.
Menurutnya, generasi milenial perlu mengandalkan kreativitasnya dalam berbagi informasi terkait instrumen wakaf yang diterbitkan pemerintah.
"Berwakaf tidak melulu berupa uang, melainkan anak-anak muda bisa menjadi agent of change dalam berbagi informasi melalui konten-konten kreatif seputar instrumen-instrumen wakaf yang diterbitkan pemerintah, seperti CWLS," ungkapnya.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri oleh Islamic Financial Planner Practitioner Nugraha Utama Rasyid dan volunteer Dompet Dhuafa Chiki Fawzi.
Dompet Dhuafa tengah menggencarkan pembangunan Pesantren Tahfidz Green Lido yang dibangun di lahan wakaf seluas 2,6 hektar (ha) di Lido, Sukabumi.
Nantinya, pesantren tersebut akan menjalankan program belajar hafalan Al Quran, seperti program E-Tahfidz School Dompet Dhuafa.
"Program ini akan memperkenalkan wakaf kepada aparatur sipil negara (ASN), terutama ASN Kemenkeu terkait sejumlah instrumennya, seperti CWLS, Green House, Wakaf Masjid, Wakaf Pesantren, dan Wakaf Rumah Sakit," ujar Deputi Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Urip Budiarto.
Urip menilai, program tersebut dapat menginspirasi para ASN untuk berpartisipasi mengembangkan wakaf produktif di Indonesia.
Selain itu, DJPPR berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengadakan kegiatan Wakaferse yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berwakaf.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Masyarakat Kumpulkan 287 Kg Sampah di Pantai Padang Galak
Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam yang bergerak dalam pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan kaum duafa melalui pendekatan filantropis dan wirausaha sosial.
Lembaga ini telah berkontribusi selama 27 tahun dalam memberikan pelayanan masyarakat di bidang sosial, kesehatan, ekonomi, bencana alam, serta corporate social responsibility (CSR).