KOMPAS.com- Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggelar Sarasehan bersama Lembaga Rehabilitasi Disabilitas Mental se Jakarta-Bogor- Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) yang dihadiri oleh yayasan penanganan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Aula Madya Syahida Inn, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Kepala LPM Dompet Dhuafa M Noor Awaluddin Asjhar mengatakan, acara ini merupakan bentuk dari program Pembinaan Disabilitas Mental sebagai dukungan dalam menolong pasien yang mengalami masalah kejiwaan.
"Melihat stigma yang ada di masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bersama dan penguatan antarlembaga rehabilitasi guna memberi penanganan yang baik bagi pasien," kata Noor dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/12/2023).
Untuk diketahui, The Indonesian National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) mencatat, sebanyak 15,5 juta remaja mengalami gangguan kesehatan jiwa dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Masalah ini menjadi kesadaran bersama melalui peran dari seluruh lapisan elemen, baik pemerintah, masyarakat, hingga pihak swasta dalam membantu rehabilitasi atau proses penyembuhan.
Acara tersebut membahas bagaimana rencana kolaborasi yang di fasilitasi oleh Dompet Dhuafa kepada yayasan dan panti rehabilitasi ODGJ/ LPM Dompet Dhuafa telah mendukung berbagai kegiatan yang digelar oleh Panti Rehab, seperti menghadirkan pembimbing rohani, aktivitas outdoor pasien, dan membangun rumah kayu untuk pasien.
Seorang tenaga kesehatan dari Yayasan Jiwa Layang Salamiah menilai, program ini sangat positif dan mampu membangun silaturahmi antar lembaga serta dapat berdiskusi terkait kendala dan persoalan masing-masing lembaga.
"Sebagai tenaga kesehatan atau psikososial kami senang apabila ada pasien yang bisa mandiri setelah sembuh dengan membangun usaha. Bersama Dompet Dhuafa, kami harap ke depannya banyak saudara kita yang mengalami gangguan jiwa dapat terbantu dalam hal ini," jelas Salamiah.