KOMPAS.com - Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka layanan dapur umum di pengungsian Desa Boru, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Rabu (3/1/2023).
Layanan dapur umum tersebut mampu memberi manfaat untuk 1.130 jiwa.
Person in charge (PIC) Respons Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Taqi Falsafati mengatakan, Dompet Dhuafa juga sedang mengusahakan memberikan layanan pos hangat dan juga layanan medis bagi penyintas yang sedang mengungsi.
“Saat ini tim Dompet Dhuafa sedang juga mengupayakan aktivasi pos hangat dan layanan medis,” terangnya dalam siaran pers, Senin (8/1/2024).
Adapun pos hangat merupakan program DMC Dompet Dhuafa yang menyediakan minuman hangat, seperti kopi, teh, susu, dan bandrek untuk para penyintas dan relawan.
Baca juga: Muliakan Kaum Hawa, Dompet Dhuafa Gandeng MJBJ Gelar Kajian Teladan Ibu untuk Keluarga
Taqi memaparkan, sebanyak lima desa di Kecamatan Wulanggitang dan dua desa di Kecamatan Ile Bura terdampak erupsi.
Dua kecamatan tersebut berdekatan dengan puncak kawah.
“Hujan abu vulkanik masih sering terjadi di dua wilayah kecamatan tersebut jika terjadi erupsi, tergantung arah mata angin,” tulisnya dalam rilis resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Taqi berharap, masyarakat selalu berada di dalam perlindungan Allah SWT serta meminta doa bagi para relawan penanggulangan bencana yang sedang bertugas di sekitar lokasi erupsi.
“Semoga mereka diberikan ketabahan dan dalam kondisi prima demi membantu penyintas terdampak. Karena bumi cuma satu, berdaya sekarang,” ungkapanya.
Baca juga: Perkuat KolaborAksi, Dompet Dhuafa Gelar Indonesia Humanitarian Summit 2023
Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki sedang berada di Level III (Siaga).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan GunungLewotobi Perempuan diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi.
Mereka juga diimbau tidak beraktivitas di radius 4 km dari arah barat laut utara dan selatan-tenggara dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Berdasarkan pantauan visual pukul 06:00–12:00 Waktu Indonesia Tengah (WITA), gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Asap kawah utama terlihat berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi sekitar 500-800 meter (m) dari puncak.
Baca juga: Setahun Gempa Cianjur, Dompet Dhuafa Bangun Kembali Masjid Al-Barokah lewat Wakaf Cianjur Bangkit
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah barat daya dan barat pada Kamis (4/01/2023).