KOMPAS.com - Jajaran Pengurus Dompet Dhuafa menerima kunjungan silaturahmi dari jajaran Deputi l Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia (RI) di Gedung Philanthropy Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (22/1/2024).
Pertemuan yang bertajuk "KolaborAksi Menuju Pemberdayaan Berkelanjutan" tersebut berlangsung hangat dan akrab.
Kedua belah pihak membahas dan memberikan tinjauan kinerja dan penggalangan dana yang dilakukan pada 2023.
Selain itu, mereka juga melakukan diskusi dan pertukaran informasi seputar perkembangan serta penguatan zakat.
Baca juga: Laznas BMH: Zakat, Infak dan Sedekah Berperan Strategis Turunkan Stunting dan Kemiskinan
"Silaturahmi hari ini merupakan pendalaman melihat sesuatu. Agar segala sesuatunya yang kita lakukan menjadi lebih bermanfaat lagi," kata Ketua Pengurus Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini membuka pertemuan tersebut seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/1/2024).
Menyambut baik hal itu, Deputi l Baznas RI M Arifin Purwakananta menyatakan bahwa Dompet Dhuafa merupakan pelopor gerakan zakat profesional di Indonesia.
"Dompet Dhuafa ini menjadi kunci, lokomotif gerakan zakat profesional. Kami pun ikut belajar tentang zakat. Intinya memang sinergi dari kita untuk bisa mengkolaborasikan kekuatan yang ada, harus kita pererat, antara lain kelembagaan dan perorangan. Sebab masih banyak Lembaga Amil Zakat (LAZ) terutama di daerah, yang belum bergerak dari aspek kepemimpinan dan manajemen. Gerakan zakat harus jadi besar," ucap Arifin.
Tak lupa, Arifin mengucapkan selamat kepada Ahmad Juwaini atas pelantikannya sebagai Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika beserta jajaran pengurus baru Dompet Dhuafa
Pada kesempatan yang sama, Wakil l Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Bambang Suherman memaparkan kinerja Dompet Dhuafa pada 2023.
Salah satu program yang dibahas adalah Desa Tani di daerah Lembang, Jawa Barat (Jabar). Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat, bukan hanya mengatasi kemiskinan.
"Kini lahan menjadi milik sendiri, yang sebelumnya hanya disewa. Pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola budi daya sayuran yang sehat juga mengalami peningkatan,” imbuhnya.
Dalam evaluasi dampak, lanjut Bambang, Dompet Dhuafa menerapkan inovasi pada aspek produk, aset, pasar, serta kelembagaan.
Ia menjelaskan bahwa program keberlanjutan melibatkan pembentukan koperasi dan pertumbuhan pendapatan unit masyarakat petani.
Sementara itu, filantropi memiliki peran sebagai pendamping, sementara kemitraan mencakup aspek kelembagaan dan keuangan.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Etika Setiawanti membahas dashboard penggalangan dana Dompet Dhuafa selama 2023.
Baca juga: Banjir Kritik, Penggalangan Dana untuk Polisi Perancis yang Tembak Nahel M Capai Rp13,9 Miliar
Ia menyajikan pertumbuhan jumlah donasi sebesar 4.68 persen, jumlah transaksi 8,2 persen, jumlah donatur meningkat sebesar 80.4 persen, dan donatur baru mengalami peningkatan sebesar 118,1 persen.
"Pertumbuhan ini sangat menarik, namun tantangan dan motivasi bagi Dompet Dhuafa adalah meningkatkan volume donasi dengan kreativitas yang dinamis. Saat ini, baru 8 persen dari total donasi berasal dari generasi Z (gen Z), generasi Y (gen Y), dan kelompok lainnya," ujar Etika.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Pengumpulan Digital Baznas Fahrudin memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan yang luar biasa dalam transaksi dan jumlah donatur baru tersebut.
Ia menyatakan ketertarikannya terhadap kreativitas Dompet Dhuafa dan mengungkapkan keinginan untuk belajar lebih lanjut.
Baca juga: Minta Anak-anak Rajin Belajar, Jokowi: SDM Kunci Persaingan Antarnegara
"Ini luar biasa. Saya penasaran akan kreativitas Dompet Dhuafa. (Hal) yang menarik juga, bagaimana belanja ide Dompet Dhuafa? Kami ingin belajar, karena saya juga perhatikan Dompet Dhuafa ini konsisten,” ucap Fahrudin.
Melanjutkan diskusi tersebut, Etika menjelaskan bahwa proses ideasi seringkali melibatkan berbagi gagasan terkait penggalangan dana digital dan pencarian temuan-temuan baru.
Dalam kesempatan itu, ia menceritakan temuan Dompet Dhuafa selama pandemi Covid-19 pada periode 2020-2022.
"Meskipun sempat harap-harap cemas saat pandemi, kami berupaya melakukan kampanye dan transaksi secara online. Namun, itu menjadi temuan bagi kami. Pandemi sedikit banyaknya mengubah perilaku masyarakat,” imbuh Etika.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Perilaku Beradab
Selama periode pertumbuhan tersebut, lanjut dia, Dompet Dhuafa terus berupaya memberikan edukasi, bahkan hingga saat ini selalu melakukan konfirmasi transaksi.
Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pelaporan dan keterlibatan Dompet Dhuafa.
"Kami merasa kepentingan donatur terhadap transparansi melalui pelaporan sangat penting," tutur Etika.
Oleh karena itu, lanjut dia, Dompet Dhuafa aktif terlibat dalam pengembangan teknologi digital yang selalu baru dan dinamis, selaras dengan perilaku masyarakat.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga menjalin sinergi dengan mitra-mitra e-commerce.
Baca juga: Gelar Gathering, PPM Manajemen Perkuat Sinergi Internal dan Eksternal
“Selain portal donasi, Dompet Dhuafa juga mengembangkan aplikasi DD Apps. (Aplikasi ini) tidak hanya untuk memindahkan transaksi, (melainkan) sebagai upaya dinamis, transparansi, dan untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat,” ucap Etika.
Sebagai informasi, acara silaturahmi ditutup dengan pemberian buku dari Baznas kepada Dompet Dhuafa dan penyerahan plakat dari Dompet Dhuafa kepada Baznas, serta sesi foto bersama.