KOMPAS.com - Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan, pihaknya menerima hibah dari NAMA Foundation, lembaga penyedia hibah internasional yang berkantor di Malaysia.
Dompet Dhuafa akan memberikan hibah atau bantuan tersebut kepada fakir miskin atau para dhuafa yang layak mendapat bantuan. Dalam hal ini, Domper Huafa menjadi jalan tengah atau perantara untuk menyalurkan kebaikan tersebut.
“Jadi, kalau kami ngomong menyalurkan donasi tentu kami mengambil jalan memberdayakan masyarakat yang kurang mampu,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Parni Hadi saat menerima kunjungan top manajemen NAMA Foundation, Malaysia di kantor Dompet Dhuafa di Jakarta, Indonesia, Kamis (9/5/2024).
"Selamat datang di DD, kami bangga menyebutnya DD atau dignity and devotion. Insyaaallah Anda semua akan mendapatkan martabat dan menjadi insan yang semakin bertakwa,” ujarnya dalam siaran pers.
Baca juga: Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi
Dia mengatakan, DD adalah organisasi yang memiliki banyak lini kerja, sebagai lembaga amil zakat sekaligus lembaga wakaf. Adapun kerja sama Dompet Dhuafa dengan NAMA Foundation telah berlangsung sejak lima tahun lalu.
Parni mengatakan, saat masyarakat miskin tidak ada yang memberdayakan, mereka akan tetap menjadi miskin.
Oleh karenanya, kata dia, perlu keberanian dan tindakan untuk memberdayakan masyarakat miskin.
“Bisa melalui jalur prophetic social technopreneurship. Namun, semua itu harus hadir di hati kami yang begitu dekat untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT,” jelasnya.
Baca juga: Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat
Adapun salah satu upaya pemberdayaan itu dilakukan melalui dana sumbangan yang dikumpulkan NAMA Foundation.
Parni menegaskan, kepercayaan dari para mitra menjadi tanggung jawab dari pelaksana pemberdayaan yang terus dipegang teguh Dompet Dhuafa.
Dia pun berharap semua tamu dari NAMA Foundation mendapatkan apa yang dicari dan dapat menikmati sajian di kantor DD.
“Ada tiga jenis makanan, yaitu pertama makanan untuk mulut sebagai energi, makanan untuk berjuang atas apa yang kita dapatkan saat ini, dan makanan untuk jiwa kita,” katanya.
Mewakili rombongan manajemen NAMA Foundation, Chief Executive Officer Saleh Mubarak Saleh Bazead mengatakan, pihaknya bangga karena dipersilahkan mengunjungi kantor Dompet Dhuafa.
Baca juga: Lewat Spiritual Entrepreneurship Camp, Dompet Dhuafa Ajak Peserta Dalami Wirausaha dan Spiritualitas
DIa mengungkapkan, Dompet Dhuafa dan NAMA Foundation adalah kakak dan adik yang seiring sejalan berkolaborAksi untuk pemberdayaan.
Untuk itu, manajemen NAMA Foundation berterima kasih atas kesempatan tersebut karena dapat mendiskusikan pekerjaan, program, dan hal lain yang dapat dibagikan serta dipecahkan untuk kebahagiaan masyarakat miskin dan dhuafa.
“Sekarang kami jauh meninggalkan lokasi kerja, tentu untuk dapat bertatap muka mendiskusikan atas semua kemitraan yang terjalin,” ujarnya.
Saleh menilai, kemitraan tidak sebatas pada sumber daya, dana, maupun uang yang dikeluarkan, tetapi juga tentang mengubah ide, mengubah orang, mengubah keahlian, dan melengkapinya.
“Upaya ini diharapkan dapat menggerakkan ibadah amaliyah dengan nilai yang benar, mentransformasikan hak penerima bantuan dengan profesionalisme, efisiensi dan sebagainya,” jelasnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa: Tak Hanya Benda Mati, Wakaf Bisa Dilakukan di Sektor Produktif
Dia mengatakan, siapa pun yang berstatus miskin memiliki hak yang sama dengan orang miskin lainnya.
Namun, pihaknya perlu memikirkan bagaimana mentransformasikan upaya tersebut dengan penuh perhatian dalam ibadah ini.
“Lalu, hari ini kita perlu membicarakan bagaimana NAMA dan DD bisa membawa sumber daya kita pada kapasitas yang tepat,” katanya.
Sumber daya tersebut, yakni program dakwah, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan lainnya.
Saleh menegaskan, rombongan NAMA Foundation senang atas pertemuan kali ini.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Ahmad Juwaini berharap kedatangan NAMA Foundation di kantor DD bisa membawa kebermanfaatan bagi semua.
Baca juga: Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla
“Kebermanfaatan adalah semua yang kita harapkan dan kita lakukan bersama. Nanti juga akan kita tanda tangani nota kesepahaman (MoU),” katanya.
MoU tersebut mengatur terkait program bersama di bidang pendidikan dan community development.
Dia juga berharap, pertemuan itu berlangsung menyenangkan dan bisa memberi kesempatan sehingga bisa menjalani perkenalan dan kerja sama dengan baik.
Ahmad menegaskan, kemitraan Dompet Dhuafa dan NAMA Foundation tidak hanya tentang keberadaan, tentang sumber daya, dana, dan uang yang dikeluarkan.
Menurutnya, semua yang terjalin dalam kemitraan adalah tentang perubahan hasil berbagi ide, mengubah orang atau penerima manfaat, mengubah keahlian, dan saling melengkapi dari sumber daya yang ada.
Oleh karenanya, jalinan kemitraan Dompet Dhuafa dan NAMA Foundation dalam memberdayakan masyarakat miskin, pra sejahtera, dan dhuafa terus langgeng hingga saat ini.
Adapun kolaborAksi lima kedua lembaga tersebut bermula dari momen recovery gempa bumi dan likuifaksi dengan membangun sebuah sekolah di Palu.
Baca juga: Grebek Kampung Dompet Dhuafa, Upaya Kenalkan Manfaat Ziswaf kepada Masyarakat
Ke depan, NAMA dan Dompet Dhuafa akan memulai program beasiswa sebagai langkah pemberdayaan dan upaya program lain yang lebih jauh.
Oleh karenanya, diskusi dan sharing tersebut menjadi sarana untuk membangun tim terus bekerja sama.
Kemitraan tersebut diharapkan terus langgeng dan dapat membantu lebih banyak lagi penerima manfaat.