KOMPAS.com - Menjelang Lebaran Idul Adha 1445 Hijriah (H), Dompet Dhuafa memperkuat komitmennya dalam menjaga kualitas dan kelayakan hewan kurban melalui program Tebar Hewan Kurban (THK).
Program tersebut tidak hanya tentang menyediakan hewan kurban, tetapi juga memastikan bahwa setiap hewan yang didistribusikan memenuhi standar kesehatan dan syariat agama, serta memberikan rasa amanah kepada para donatur dan pekurban.
Dompet Dhuafa menunjukkan komitmennya dengan mengerahkan tim quality control (QC) untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap hewan kurban di berbagai tempat pemasok, termasuk DD Farm Jawa Tengah (Jateng) yang terletak di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Senin (20/5/2024).
Tim QC melaksanakan pemeriksaan lanjutan di DD Farm Jateng setelah sebelumnya melakukan QC awal beberapa minggu sebelumnya.
Baca juga: Warga Mukomuko Diancam Bui 3 Bulan jika Lepas Hewan Ternak ke Jalan
Proses QC ini berlangsung hingga pekan pertama Juni, terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemilihan bakalan atau bibit hewan ternak sebelum masuk ke peternakan sentra atau plasma mitra.
Dalam tahap tersebut, pemilihan hewan jantan menjadi prioritas untuk menghindari defisit hewan. Tahap kedua adalah memantau pertumbuhan hewan ternak agar tetap sehat dan memenuhi syariat hingga Hari Idul Adha.
Menurut Staf Layanan Program Dompet Dhuafa Cabang Jateng Yusuf Amukhti, kriteria hewan sehat meliputi pergantian gigi seri atas dan bawah, tidak menunjukkan tanda-tanda sakit seperti lemas, tidak nafsu makan, tidak ada ekskreta dari hidung, mata cekung, bulu kusam, dan tidak diare.
Baca juga: Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum
Selain itu, kata dia, hewan juga harus tidak kurus dan tidak cacat.
Kriteria hewan ternak juga harus memenuhi standar Dompet Dhuafa, yitu kambing harus memiliki bobot 23-28 kilogram (kg) untuk kategori standar, 29-35 kg untuk kategori premium, dan sapi minimal seberat 250 kg.
Untuk mencapai target tersebut, pemberian pakan harus dilakukan rutin dua kali sehari menggunakan hijauan segar, seperti rumput dan konsentrat yang terbuat dari campuran jagung, biji kopi, dan kangkung kering.
Baca juga: Resep Tumis Kangkung dengan Oncom untuk Makan Malam
Selain pakan, Tim QC juga memastikan pemberian obat cacing dan vitamin dilakukan sebulan sekali untuk mendukung pertumbuhan hewan.
Dompet Dhuafa juga menargetkan distribusi hingga 2.000 ekor domba dan kambing (doka) ke 17 titik daerah pelosok di Jateng, yang mencakup wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta daerah rawan bencana.
“Daerah-daerah tersebut seringkali minim kurban, sehingga warga hanya bisa menikmati daging kambing atau sapi setahun sekali. Selain 3T, kami juga menyasar daerah rawan bencana,” jelas Yusuf,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: 32 Titik Jalur Kereta di Daop 5 Purwokerto Rawan Bencana, Petugas Tambahan Disiagakan
Untuk menjaga kebersihan, lanjut dia, DD Farm Jateng menggunakan kandang berbentuk panggung yang memudahkan kotoran kambing langsung jatuh ke bawah, sehingga tidak menumpuk di dalam kandang.
Kebersihan kandang menjadi salah satu aspek penting yang diawasi oleh Tim QC.
“Dompet Dhuafa sangat ketat dalam pengecekannya. Pengecekan dilakukan berkala, jika ada yang sakit kita langsung karantina dan kita rawat sampai sehat kembali,” ucap Yusuf.
"Hal ini (dilakukan) untuk menjaga amanah pekurban agar sampai kepada penerima manfaat dengan kondisi sehat dan memenuhi syariat agama. Harapannya semoga DD Farm dapat memenuhi jumlah hingga 2.000 doka," sambungnya.