KOMPAS.com - Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggelar kegiatan jalan-jalan bersama anak yatim yang bertajuk Young Travelling “Bahagia Menjelajah Keragaman” pada Jumat (5/7/2024) sampai Sabtu (6/7/2024).
Kegiatan tersebut mengajak 60 anak yatim dari Jabodetabek untuk menjelajahi berbagai destinasi wisata, termasuk Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng).
Selama perjalanan, peserta diajak mengunjungi beberapa tempat menarik seperti Pabrik Nopia dan Mino Pak Narwan, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kedungrandu, Museum Jenderal Soedirman, dan Alun-alun Kota Purwokerto.
Kunjungan ke Pabrik Nopia dan Mino bertujuan untuk mendekatkan anak-anak pada sentra bisnis makanan tradisional yang menjadi ikon kuliner di Banyumas. Mereka juga dapat melihat proses pembuatan dan penjualan produk di toko tersebut.
Baca juga: Produk Sabun dan Shampo Bayi 2 in 1 atau Terpisah, Mana yang Lebih Baik?
Anak-anak juga mengunjungi TPST di Kedungrandu, Banyumas, untuk mempelajari proses pengelolaan sampah yang tepat dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Kepala LPM Dompet Dhuafa Kamaludin menyampaikan bahwa kunjungan tersebut memberikan pemahaman baru tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efisien di masyarakat.
“Siapa sangka, tempat yang teduh dan rapi ini adalah salah satu TPST di Kabupaten Banyumas. Di sini, sampah dipilah antara high value (rongsok) dan organik serta anorganik dengan menggunakan mesin gibrik,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/7/2024).
Kamal juga berharap agar puluhan anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut dapat menerapkan pengalaman ini suatu saat nanti dan menjadi motivasi dalam membangun kawasan dengan pengelolaan sampah terbaik.
Baca juga: Cerita Warga Kota Yogyakarta Kelola Sampah Organik dengan Maggot, Sebulan 15 Ton
Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menanamkan pemahaman bahwa sampah dapat dijadikan produk yang bermanfaat melalui pendidikan.
Kegiatan Young Travelling juga menguatkan literasi sejarah nasional dan kepahlawanan melalui kunjungan ke Museum Jenderal Sudirman, serta diakhiri dengan acara di Alun-alun Purwokerto.
Sekretaris Mitra Pengelola Program (MPP) Dompet Dhuafa Bidang Sosial, Kemanusiaan, Dakwah, dan Budaya, Juperta Panji Utama, memimpin sesi brainstorming tentang cita-cita.
Salah satu peserta dari Yayasan Krukut, Salwa (15), menyatakan kegembiraannya atas kesempatan pertamanya naik kereta ke Jawa dan antusias dalam mengikuti kegiatan edukatif ini.
Baca juga: Kereta Otonom IKN Buatan China Tiba di Jakarta 16 Juli, Mulai Mengaspal Agustus
"Aku senang banget bisa ikut perjalanan. Ini pertama kali naik kereta ke Jateng," imbuhnya.
Salwa merupakan peserta terpilih yang dapat mengikuti kegiatan Young Travelling kali ini. Semangatnya dalam belajar terbukti dengan pengalamannya mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Makassar pada 2023.
Selama berkegiatan, Salwa antusias mengikuti dan mendengarkan penyampaian materi yang diinformasikan.
Merespons antusiasme peserta, Kamaludin mengungkapkan bahwa Young Travelling mengajak anak yatim untuk menjelajahi dan belajar berbagai hal.
Baca juga: Masjid Istiqlal Bagikan Hewan Kurban ke 25.000 Penerima, Utamanya ke Rumah Tahfidz dan Anak Yatim
"Di waktu libur sekolah, kegiatan ini mengajak anak yatim rentang usia 12-17 tahun untuk menjelajahi dan belajar berbagai hal, mulai dari sejarah, agama, hingga nasionalisme," ujar Kamaludin.
Selain kegiatan jalan-jalan, dalam rangkaian Young Travelling juga diselenggarakan acara santunan untuk 30 anak yatim di Cirebon dan 30 anak yatim di Purwokerto sebagai wujud kepedulian terhadap mereka serta untuk memuliakan amanah donatur dalam mendukung kesejahteraan anak yatim setempat.