KOMPAS.com - Dompet Dhuafa mengadakan temu kebaikan bersama para influencer bertajuk “Lebih Dekat Dengan Dompet Dhuafa” di Aula Qatar Charity Kawasan Zona Madina, Parung, Bogor, Selasa (30/07/2024).
Inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) Parni Hadi beserta jajaran pengawas juga pembina YDDR dan Yayasan Rumah Sehat Terpadu (RST) Zona Madina turut menghadiri acara tersebut.
Hasan Afif dan Bella Fawzi memandu kemeriahan temu kebaikan di sana. Para bidan dan tenaga kesehatan dari RS RST Zona Madina juga membuka pertemuan dengan menyuguhkan tarian budaya Indonesia.
Direktur RS RST Zona Madina dr Muhammad Zakaria mengaku bahagia bisa menghadiri acara itu. Dia juga menyinggung pengalamannya saat pertama kali di RST Zona Madina.
“Saya pernah ditanya tujuan oleh seorang dokter, teman yang juga ‘guru’ saya, ke RST ingin apa? Saya jawab, ingin mengobati orang sakit,” sebut dr Zakaria melalui siaran persnya, Rabu (31/7/2024).
“Dia (dokter) bilang lagi, naikan lagi level keinginannya agar bermanfaat, bukan sekadar mengobati lalu selesai. Saya lalu sadar dalam hal pelayanan itu, ada komunikasi, ada empati dan peduli dengan pasiennya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, RST Zona Madina saat i i memiliki 11 layanan yang memiliki fasilitas zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf). Zakat bahkan menjadi budaya para anak muda dan dokter.
"Mulai dari mana pun, kapan pun, dengan apa pun, apa yang bisa hari ini. Korelasinya saya hanya bagian kecil beri manfaat untuk masyarakat. Syiar zakat melalui manfaat layanan kesehatan, manfaat untuk orang banyak,” jelas dr Zakaria.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Payakumbuah Salurkan 1.000 Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Duafa
Sementara itu, Inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina YDDR Parni Hadi mengatakan, sebagai wartawan, dia perlu menimbang berbagai konsekuensi dari pekerjaannya.
“Saya ini wartawan, saya merasa ini tugas journalist prophetic, penerus tugas kenabian. Mewartakan kabar yang saya takut dosa dengan dampaknya. Saya beri contoh, apa dampaknya jika kabar ini saya siarkan? Apakah orang tambah sejahtera atau jangan-jangan menambah rumit keadaan? Life, love, beauty, suffering, and happiness,” ucapnya.
Parni Hadi juga mengajak para influencer untuk membagikan pengalaman bahagia dan harapan kebaikan dalam bentuk karya yang kelak bisa dibukukan bertema “Kado Untuk Indonesia”.
Kebahagiaan tersebut juga dituangkan dalam sebuah puisi berjudul ‘Poetry of Life’ yang dibacakan dengan penuh makna oleh influencer serta pengawas dan pengurus Dompet Dhuafa.
Anggota Dewan Pembina YDDR Yudi Latif mengatakan, kebaikan ditentukan oleh kemaslahatan, bukan posisi tinggi.
Berbeda dengan era dahulu, sebutnya, ketika pejuang intelektual berjaya, saat ini adalah era teknologi dan digitalisasi.
"Teman-teman yang datang hari ini sangat terhormat pada masanya. Namun, tiap kehormatan ada tanggung jawabnya,” terang Yudi Latif.
Dia pun mencontohkan kunang-kunang yang menerangi sekitarnya. Jika banyak kunang-kunang, akan ada lautan cahaya yang menerangi dunia.
"Seperti kebaikan, dari apa yang bisa kita lakukan, menjadi lautan kebaikan. Yang membuat Indonesia bermasalah saat ini adalah energi negatif, keburukan terorganisasi. Jika kita bersama Dompet Dhuafa yang adalah jangkar kebaikan terorganisasi, 2045 terwujud senyum dan bahagia,” ungkapnya.
Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana Berbasis Masjid di Sragen
Adapun pegiat sosial komunitas hijabers mengaku, Dompet Dhuafa merupakan organisasi paket lengkap yang memiliki kinerja baik dan membagikan manfaat besar bagi masyarakat.
"Dompet Dhuafa sudah seperti keluarga bagiku. Banyak hal yang bisa didapat, banyak cerita dan pengalaman ketika berkegiatan bersama Dompet Dhuafa, bukan sekadar memberi bantuan. Jadi setiap orang punya perannya masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, fashion blogger Nada Puspita mengaku membantu donasi kemanusiaan lewat Dompet Dhuafa. Hal ini dilakukan karena terinspirasi dari aksi Parni Hadi.
Menurutnya, Dompet Dhuafa dan Parni Hadi membuka matanya. Dia pun teringat oleh almarhum ayah yang bijaksana dan menginspirasinya.
“Apalagi saat ini kita itu dengan kesibukan kita sehari-hari, jarang melakukan deep conversation about life. Maka sepulang dari sini, harapannya kita bisa semakin seimbang dalam menjalani kehidupan dan bisa membuat ekosistem kebaikan yang sangat berdampak. Karena apa lah kita dengan pekerjaan kita, jika tidak bisa bermanfaat untuk orang lain,” ujar Nada.
Sebagai informasi, selain sharing pengalaman, acara itu diisi pula penampilan seni musik dari para tenaga kesehatan RST Dompet Dhuafa bersama seniman Chiki Fawzi.
Acara kemudiaan dilanjutkan dengan doa kebaikan dan foto bersama. Selanjutnya, para influencer diajak melakukan tour visit di RST Zona Madina bersama para nakes.