KOMPAS.com — Dompet Dhuafa melakukan pelepasan tukik ke laut sebagai bentuk seremonial peresmian Saung Konservasi Penyu dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa di Pesisir Pantai Soge, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (30/11/2024).
General Manager Program Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono mengatakan bahwa pendirian Saung Konservasi Penyu di Pantai Soge merupakan program lanjutan DMC Dompet Dhuafa terkait perbaikan lingkungan di wilayah Pacitan.
“Program ini dilakukan setelah kami terlibat dengan masyarakat untuk memperbaiki lingkungan pantai dengan pembangunan permeabel dan juga pembibitan mangrove,” ujar Arif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (1/12/2024).
Baca juga: Dompet Dhuafa Dorong Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer
Menurut Arif, pembangunan Saung Konservasi Penyu merupakan salah satu cara DMC Dompet Dhuafa untuk berkontribusi dalam perbaikan kondisi lingkungan pantai yang ada di Pacitan.
“Penyu merupakan salah satu parameter dari kondisi laut. Keberadaan penyu di lautan menjadi salah satu parameter bahwa kondisi laut baik,” ujarnya.
Ia juga berharap, Saung Konservasi Penyu di Desa Sidomulyo dapat menjadi titik awal proses sosialisasi dan edukasi kepada warga untuk mengetahui lebih banyak tentang penyu.
Baca juga: Perluas Jangkauan dan Tingkatkan Kualitas Layanan, LPM Dompet Dhuafa Latih Trainer Amil Jenazah
“Pembangunan Saung Konservasi Penyu ini juga menjadi salah satu cara kami untuk mengedukasi warga agar dapat mengurangi perburuan dan konsumsi penyu beserta telurnya,” tutur Arif.
Selain itu, acara tersebut turut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pacitan, beberapa stakeholder, dan masyarakat Desa Sidomulyo.
Pendirian Saung Konservasi Penyu di Desa Sidomulyo yang merupakan desa dampingan DMC Dompet Dhuafa dalam Program Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB) mendapatkan sambutan baik dari Pemkab Pacitan.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Grand Indonesia Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Tanah Abang
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Pacitan Bambang Marhaendrawan menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan program DMC Dompet Dhuafa untuk menjaga kawasan lingkungan pantai di Pacitan.
Ia berharap, pelestarian alam, terutama pantai di Pacitan dapat terus berlanjut setelah acara peresmian selesai.
“Kelestarian dan kebersihan alam merupakan tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, hingga lembaga-lembaga yang ada di Pacitan,” ujar Bambang.
Kepala DLH Kabupaten Pacitan Cicik Roudlotul Jannah mengamini pernyataan tersebut. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa dalam menjaga kelestarian alam di wilayah Pacitan sangat bermanfaat bagi masyarakat Pacitan lewat pemanfaatan pariwisata yang unik.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Grand Indonesia Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Tanah Abang
Ia mengatakan bahwa konservasi tersebut akan menjadi ciri khusus dari Pantai Soge dan beberapa pantai di Pacitan. Hal ini dikarenakan konservasi penyu yang masih jarang ditemukan di pantai Indonesia.
“Saya berharap, penghasilan masyarakat pesisir dapat meningkat berkat konservasi penyu yang maju dan kunjungan wisata yang semakin banyak,” tutur Cicik.
Selain pelepasan tukik, acara tersebut juga menghadirkan diskusi publik mengenai “Konservasi Penyu, Selamatkan Kepunahan”.
Diskusi tersebut menghadirkan beberapa panelis, seperti Manajer Kesiapsiagaan dan Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa Akhmad Baikhaki, Anggota Sahabat Penyu Pacitan Cuboh Hember, dan Kepala Desa Sidomulyo Agus Sugiyanto.
Baca juga: Dompet Dhuafa dan Grand Indonesia Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Tanah Abang
Peresmian Saung Konservasi Penyu di Desa Sidomulyo bukan hanya simbol dari upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga cerminan sinergi berbagai pihak untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Dengan langkah ini, DMC Dompet Dhuafa berharap dapat mewujudkan harapan akan keseimbangan ekosistem laut, kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap pelestarian alam, serta peluang pemberdayaan ekonomi berbasis pariwisata.