KOMPAS.com – Palang Merah Indonesia (PMI) bersama International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) memberikan bantuan nontunai (BNT) kepada warga terdampak gempa Cianjur di Pendopo Pancaniti, Jumat (26/5/2023).
Penyerahan bantuan itu merupakan bentuk respons cepat PMI dalam membantu pemulihan pascagempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).
Bantuan tersebut diberikan kepada 3.756 kepala keluarga (KK) di tiga desa, yaitu Desa Nagrak, Desa Benjot, dan Desa Ciputri. Penyerahannya diberikan langsung kepada Bupati Cianjur Herman Suherman.
Baca juga: Diduga Terlibat Korupsi Pembiayaan Multiguna Rp 25 Miliar, Analis Bank di Sidoarjo Ditahan
Adapun bantuan tersebut terdiri dari bantuan multiguna sebesar Rp 1.000.000 untuk 2.756 KK dan bantuan dukungan hunian sebesar Rp 3.500.000 untuk 1.000 KK.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PMI Sunarbowo Sandi mengatakan, pihaknya telah mendukung pemerintah bersama mitra terkait untuk bahu membahu melaksanakan respons kedaruratan hingga pemulihan di 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
“(Respons kedaruratan) tersebut dilakukan PMI dengan mengerahkan 500 relawan dan melalui berbagai layanan yang bersentuhan langsung kepada masyarakat Cianjur,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Masalah Sanitasi Perlu Jadi Perhatian Bersama
Berbagai layanan itu, lanjut Sunarbowo, di antaranya pertolongan pertama, layanan kesehatan, hunian darurat, air dan sanitasi.
Lebih lanjut, ia mengatakan, PMI dan para mitra masih turut serta membantu masyarakat Cianjur serta berkesempatan memberikan BNT melalui penyedia jasa keuangan PT Pos Indonesia.
"Bantuan ini diberikan kepada masyarakat dengan memprioritaskan mereka yang paling rentan dan telah diidentifikasi melalui penentuan kriteria bersama pemerintah daerah (pemda) untuk pemenuhan kebutuhan utama rumah tangga,” imbuh Sunarbowo.
Dengan adanya bantuan tersebut, ia berharap bahwa kualitas hidup masyarakat pascabencana dapat meningkat secara signifikan.
Baca juga: Ganjar Bahas Relawan dan Dukungan Gibran Saat Bertemu di Solo
Sunarbowo menjelaskan, para relawan PMI dan masyarakat akan mengawasi langsung penyaluran bantuan dengan target distribusi tidak lebih dari tujuh hari.
Fasilitas monitor tersebut, kata dia, akan diperoleh masyarakat yang turut serta memberikan umpan balik melalui saluran informasi elektronik.
Sebagai penerima bantuan, Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku bahwa masih banyak masyarakat yang trauma dan tinggal di tenda pengungsian
“(Untuk itu) diperlukan trauma healing untuk membantu masyarakat agar kembali bersemangat kembali untuk bekerja (membangun diri dan daerah)," jelasnya.