KOMPAS.com– Masjid Batu Hideung telah selesai dibangun dan diresmikan. Peresmian dihadiri ratusan dai dan warga sekitar Desa Cikujang, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten.
Untuk diketahui, Masjid Batu Hideung dibangun karena semenjak tsunami pada akhir 2018, warga tidak memiliki fasilitas ibadah yang dekat. Maka dari itu, peresmian Masjid Batu Hideung menjadi angin segar atas kebutuhan spiritual warga.
Pimpinan Dompet Dhuafa Banten Mokhlas Pidono, memberi ucapan selamat kepada warga Kampung Batu Hideung atas peresmian Masjid Batu Hideung.
“Kami harap masjid ini bisa terus ada, bukan karena bangunannya, namun dihidupkan oleh warga dan juga siapapun yang mampir ini melalui ibadah dan kegiatan positif lainnya,” kata Mokhlas, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Update Tsunami Banten dan Lampung, 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang
Berkapasitas 200 jamaah, Masjid Batu Hideung berhasil berdiri atas kerja sama banyak pihak. Dompet Dhuafa berhasil mengajak kerja sama berbagai lapisan seperti tokoh setempat, warga sekitar, dan berbagai komunitas yang bahkan jauh dari lokasi.
“Banyak komunitas yang terlibat, ini membuktikan bahwa bagi warga, mereka tidak sendiri, setelah diterjang tsunami, banyak yang peduli, bahkan hingga hari ini,” kata Manajer Program Dompet Dhuafa Banten, Fita Berliana.
Masjid Batu Hideung terletak di antara Tanjung Lesung dan Kecamatan Sumur, dua destinasi wisata unggulan Banten. Dengan begitu, Masjid Batu Hideung diharapkan dapat menarik wisatawan sehingga perekonomian warga sekitar dapat meningkat.
“Bagi pelancong yang sedang dalam perjalanan, bisa mampir di masjid ini, terlebih masjid ini langsung menghadap pantai yang asri,” kata Mokhlas.
Baca juga: Pulihkan Wisata Pasca-tsunami Banten, Pantai di Pandeglang Dibersihkan
Pada waktu yang bersamaan, Dompet Dhuafa Banten juga meluncurkan program Gerakan Maghrib Mengaji.
Gerakan Maghrib Mengaji merupakan program penempatan 100 dai di berbagai pelosok kampung Banten, untuk berdakwah.
Setelah rangkaian acara selesai, Dompet Dhuafa Banten membagikan paket sembako dan makanan yang dimasak di dapur keliling (Darling), kepada warga sekitar yang juga merupakan korban tsunami 2018.