KOMPAS.com – Ketua Panitia Jambore Anak Indonesia (JAI) 2019 Argon Faisal Marconi berharap anak yatim piatu tetap semangat untuk meraih mimpinya di tengah keterbatasan.
Ia menyampaikan harapan itu pada kegiatan tahunan yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) bertema Mimpiku Inspirasiku.
Acara digelar di New Panjang Jiwo Resort, Sukaraja, Bogor, Selasa-Rabu (24-25/12/2019).
“Harapannya, walau sudah tidak memiliki orang tua dan keterbatasan yang lain, mereka tetap percaya diri untuk kejar mimpinya,” kata Argon dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Ribuan Peserta Datangi Stan Dompet Dhuafa pada Muktamar IMSA ke-21 di AS
Menurut dia, semua orang mempunyai peluang yang sama untuk meraih mimpinya.
Argon mengatakan, sebanyak 200 anak yatim piatu yang datang dari berbagai yayasan di Bogor itu akan mengikuti agenda JAI 2019 dengan fokus pada pengenalan ragam profesi.
“Mereka tidak hanya mengenali profesi yang itu-itu aja. Ternyata ada pula profesi lain seperti penyiar, barista, atlet olahraga hoki, dan content creator,” ujar dia.
Untuk itu, acara ini pun menghadirkan berbagai narasumber dari beragam latar belakang, seperti pemadam kebakaran, atlet olahraga hoki, fesyen desainer, barista, arsitek, hingga penyiar radio.
“Kami melihat tren sekarang ini, kan profesi itu banyak. Contohnya barista yang sedang naik-naiknya. Content creator juga sedang naik,” imbuh Argon.
Acara dilakukan dengan membagi anak-anak dalam beberapa kelompok untuk mendatangi pos-pos profesi yang telah disiapkan.
Di setiap pos, anak-anak dibebaskan melakukan peragaan atau simulasi langsung dari profesi-profesi yang ada.
Semua itu bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung bagaimana menjalani profesi tersebut.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak mampu menemukan bakat dan potensinya,” kata Argon.
Baca juga: Barzah Dompet Dhuafa: Relawan Harus Siap Bersinggungan dengan Jenazah
Anak-anak pun antusias mendengarkan narasumber yang ada, salah satunya penyiar radio Akbar Saddam.
“Ada yang tahu enggak apa itu radio? Coba sini bareng kakak jadi penyiar radio,” sapa Akbar kepada anak-anak.
Satu anak mengangkat tangannya dengan percaya diri. Namun, setelah mencoba langsung, ia merasa malu dan gugup kemudian langsung kembali ke tempat duduknya.
Sementara itu, salah satu anak yang mengikuti JAI 2019 Hafizah (9) mengaku jika ia senang mengikuti acara tersebut.
Baca juga: Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Bergerak pada Isu Kemanusiaan
Menurut Hafizah, dia menjadi tahu tentang berbagai profesi yang ada. Selain itu, ia juga sempat menjadi model dalam pengenalan profesi fesyen desainer.
Adapun kegiatan JAI 2019 tahun ini tidak ada agenda outbound seperti tahun-tahun sebelumnya.
Argon menjelaskan, pihaknya ingin memberi anak-anak waktu yang lebih luang untuk mencari tahu cita-cita mereka.
“Dulu acara sangat padat dengan adanya outbound. Sekarang tidak ada. Ini juga untuk mempererat ikatan antara sesama anak-anak dan para relawan,” kata Argon.