KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Mua'arif di Desa Bandur Picak, Kecamatan Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau dilalap si jago merah.
Kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek listrik itu membakar 12 kamar asrama santri yang sebagian besar masih terbuat dari kayu.
Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Mua'arif Ustadz Sukur Ali mengatakan, kebakaran terjadi di asrama santri putra sekitar pukul 14.45 WIB.
Saat kejadian, para santri sedang belajar di kelas dan seorang santri berada di dalam kamar yang tengah tertidur karena sakit.
Baca juga: Di Jayapura, Dompet Dhuafa Kenalkan Materi Gizi Seimbang
”Lalu anak itu mendengar ada detak-detak di atas loteng. Namun setelah mereka lihat, ternyata ada api dan mereka langsung turun ke bawah," kata Ustadz Ali dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2/2020).
Berada di lantai 2, santri itu pun meminta pertolongan dan memanggil orang-orang di belakang pesantren. Mereka pun bergegas memberi pertolongan.
Namun demikian api telah membesar, sehingga masyarakat berbondong-bondong berusaha memadamkan api.
Ustadz Ali yang baru meninggalkan pondok pesantren, terpaksa putar balik dan melihat kondisi komplek yang terdampak amukan si jago merah.
Baca juga: Dompet Dhuafa Buka Pos Medis untuk Penyintas Longsor dan Banjir Bogor
”Tetapi api sudah membesar saat saya kembali," imbuhnya.meski demikian pihaknya tetap berusaha menyelamatkan gedung-gedung yang berdekatan agar tak merembet.
Ia mengatakan ruangan asrama yang terbakar terdiri dari 12 kamar. Setiap kamar dihuni 5 santri. Seluruh isi kamar yang terbakar tak dapat diselamatkan.
Atas kejadian tersebut, tim Dompet Dhuafa Riau bergegas menuju lokasi dan membawa bantuan untuk merenovasi pondok pesantren tersebut.
Bantuan diterima secara langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Muaarif.
Baca juga: Bangun 1000 Rumah untuk Korban Gempa Palu, Dompet Dhuafa Gandeng Navicula
Upaya tersebut merupakan wujud kepedulian para donatur yang diamanahkan melalui Dompet Dhuafa Riau untuk membantu mendirikan kembali asrama santri yang terbakar.