KOMPAS.com - Ketua Dakwah Rohis Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional (RSPJN) Harapan Kita Hary Herlambang mengatakan, antusias perawat mengikuti pelatihan Bimbingan Rohani Pasien (BRP) cukup tinggi.
Pasalnya, pelatihan bimbingan rohani Islam sangat penting untuk meningkatkan kompetensi.
“Pemenuhan spiritual sudah menjadi hak pasien. Untuk itu saya berharap peserta yang hadir bisa mempraktikkannya di tempat masing masing,” kata Hary, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Perawat Rumah Sakit (RS) Harapan Kita Nur Hidayati mengatakan, dirinya senang bisa menambah ilmu melalui kegiatan BRP.
Baca juga: Berikan Layanan Spiritual, RSUD Kota Depok Gandeng Dompet Dhuafa
“Sebagai perawat kami selalu mengintervensi pasien menggunakan sudut pandang medis. Ketika dihadapkan pada kebutuhan spiritual pasien, kami sering kebingungan,” kata Nur.
Untuk diketahui, BRP merupakan program Dompet Dhuafa yang telah terlaksana sejak 2005.
BRP memberi pelatihan kepada tenaga medis terkait urgensitas spiritual, fiqh sakit praktis, tata cara ibadah, cara berinteraksi dengan pasien, cara menyisipkan sentuhan dakwah kepada pasien, dan pendampingan pasien sakratulmaut.
Tahun ini, BRP dilaksanakan di Ruang Auditorium Lantai 4, Gedung Utama RSPJN Harapan Kita.
Baca juga: Dompet Dhuafa Sukses Himpun Dana Rp 387,58 Miliar Selama 2019
Adapun pesertanya berjumlah 100 tenaga kesehatan, yang berasal dari RSPJN Harapan Kita, Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita, dan RS Kanker Dharmais.
Direktur Budaya, Dakwah, dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa selaku penggagas dan pemateri program BRP Ahmad Shonhaji mengatakan, pelayanan bimbingan rohani merupakan terapi nonmedis dalam proses pemulihan pasien.
“Tujuannya memberi ketenangan dan kesejukan hati melalui dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar dan bertawakal,” kata Ahmad.
Ahmad melanjutkan, bimbingan tersebut merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan bio, psycho, socio, dan spiritual.
Baca juga: Di Jayapura, Dompet Dhuafa Kenalkan Materi Gizi Seimbang
Nantinya pasca perawatan di rumah sakit, pelayanan BPR pada pasien berkebutuhan khusus akan dilanjutkan home care.
Setelah mengikuti pelatihan, para tenaga medis diharapkan dapat menguatkan aspek spiritualitas pasien yang mereka tangani.