KOMPAS.com - Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa membagikan hygine kit kepada kelompok yang rentan terkena wabah coronavirus disease (Covid-19) atau virus corona di Jakarta.
Mereka adalah orang yang profesinya menuntut untuk terus berinteraksi dan mengais rejeki meskti ada wabah Covid-19.
Kebanyakan dari mereka bekerja di sektor informal, seperti pedagang, ojek, sopir angkot, dan lain sebagainya.
Seperti diketahui, datangnya wabah Covid-19 telah melumpuhkan pergerakan ekonomi masyarakat.
Bagi pekerja kantoran, mereka masih bisa mendapatkan kesempatan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Baca juga: Dalam 3 Hari, Dompet Dhuafa Terima Lebih dari 100 Permintaan Penyemprotan Disinfektan
Golongan ini pun tak perlu khawatir dengan berkurangnya pendapatan, karena tetap mendapatkan penghasilan bulanan yang dibayar perusahaan.
Namun tidak bagi beberapa profesi yang menuntut untuk terus berinteraksi demi mengais rejeki.
“Mereka tidak bisa bekerja dari rumah. Karena pekerjaan memaksa mereka harus tetap berinteraksi dengan orang lain,” terang Wakil Ketua Respon Covid-19 Dompet Dhuafa, Roby Suryadi, dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (25/3/2020).
Melalui progam Cegah Tangkal (Cekal) Corona, tim LKC Dompet Dhuafa membagikan hygine kit di tempat-tempat yang rentan, seperti terminal, perempatan, dan pangkalan ojek.
Pembagian hygine kit yang dilakukan pada Senin (23/3/2020) meliputi masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan juga flyer gaya hidup sehat di masa wabah corona.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Dompet Dhuafa Lakukan Berbagai Upaya
“Starter pack (paket) ini untuk meminimalisisr penularan virus, karena mereka harus tetap berinteraksi dengan orang-orang,” tambah Roby.
Selain pembagian hygine kit, tim LKC juga ikut menyosialisasikan gaya hidup bersih mencegah corona.
Tentunya pembagian hygine kit dan sosialisasi dilakukan dengan tetap menerapkan prinsip social distancing demi menjaga keselamatan bersama, baik masyarakat ataupun relawan kesehatan.
“Kami ikut mengedukasi masyarakat secara langsung, bagaimana cara bersin atau batuk yang benar. Dalam kegiatan ini kami juga menerapkan social distancing, sekalipun kami langsung berinteraksi dengan masyarakat,” ucapnya.