KOMPAS.com – Lembaga amal Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan berupa paket makanan kepada tunawisma di Australia.
Aksi yang menjadi bagian dari program Cegah Tangkal atau Cekal, tersebut merupakan bentuk dukungan antara sesama manusia yang kini tengah menghadapi gempuran pandemi virus Covid-19.
Adapun pembagian bantuan feeding homeless dilakukan oleh 25 relawan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Australia. Mereka membagikan 300 paket makanan kepada para tunawisma yang berlokasi di Martin Place dan Sydney Central.
Para penerima bantuan tentu sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, mengingat pandemi virus Corona menimbulkan efek domino pada sektor perekonomian Australia.
Baca juga: Program Tak Rela Lapar Dompet Dhuafa Sasar 1 Juta Jiwa Terdampak Covid-19
Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), saat ini ada sekitar 116.000 tunawisma di Australia. Jika merujuk ABS Census of Housing and Population 2016, angka ini meningkat 13,7 persen dalam lima tahun terakhir.
“Mereka adalah kelompok yang sangat rawan, terutama dalam hal kesehatan. Apalagi dalam kondisi wabah Corona seperti saat ini," ujar Ali Zaenal, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Australia.
Maka dari itu, lanjut Ali, Dompet Dhuafa Australia berinisiatif untuk membantu dan menampilkan dukungan kepada mereka melalui program feeding homeless.
Soal bantuan, ia menambahkan, program tersebut akan terus bergulir. Bentuknya bukan hanya makanan, tapi juga selimut menjelang musim dingin nanti.
Baca juga: WNI di Australia Bantu Ringankan Kesulitan akibat Wabah Covid-19
Di lain sisi, salah satu relawan Dompet Dhuafa Australia Ilma Fitsannisa Zette yang ikut dalam aksi tersebut mengaku mendapat pengalaman tersendiri saat membagikan bantuan.
“Menikmati hingar bingar kota di negara maju sering kali membuat saya merasa bahwa 'semuanya baik-baik saja'. Namun, kemiskinan nyatanya masih menjadi tantangan bagi banyak orang," ujarnya.
Oleh karenanya, Feeding Homeless inisiasi Dompet Dhuafa Australia itu, kata dia memberinya kesempatan dan pelajaran untuk tetap peka.
"Ya, peka terhadap kemanusiaan di manapun kita berada," ujarnya.