KOMPAS.com – Rumah Belajar Dompet Dhuafa (RBDD) di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Madiun menggelar masa panen perdana padi organik, Sabtu (18/4/2020).
Menurut pakar pertanian mitra Dompet Dhuafa Sudarmoko, kualitas padi organik yang dipanen di sawah demonstrasi plot (demplot) RBDD itu sangat baik.
“Terbukti dari bulir padinya yang padat berisi dan tangkainya pun kuat. Padahal, beberapa padi non-organik banyak yang ambruk terkena angin,” ujar dia dalam keterangan tertulis.
Para petani pun memperoleh keuntungan dari panen padi organik itu. Bahkan belum selesai dipanen, beberapa orang sudah tertarik untuk membeli.
Baca juga: Dompet Dhuafa Layani Pemeriksaan Medis Door to Door
Sementara itu, sawah demplot RBDD sendiri merupakan binaan keempat Dompet Dhuafa bersama Lembaga Pelatihan Lembah Kemuning.
Pembinaan yang telah digelar sejak 2006 itu bertujuan untuk menyejahterakan dan menambah pengetahuan para petani.
Manfaat pembinaan RBDD diakui salah satu petani bernama Wo. Dari pembinaan itu, wanita berusia 55 tahun itu sukses mengubah pola pikir tentang bercocok tanam.
“Dulu saya pusing soal biaya pupuk, sekarang sudah tidak. Saya diajari bagaimana membuat pupuk secara mandiri dan tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia,” ujar dia.
Baca juga: Jaga Stabilitas Pangan di Tengah Pandemi, Dompet Dhuafa Hadirkan Kebun Pangan Keluarga
Wo melanjutkan, saat ini pupuk yang ia buat menggunakan mikro organisme lokal yang hasilnya sangat bagus.
"Dahulu bila hujan lebat disertai angin kencang, saya selalu sedih. Was-was, karena padi pasti roboh. Tapi sekarang Alhamdulillah tidak lagi. Alhamdulillah hasilnya optimal, jadi secara biaya sangat hemat,” sambung dia.
Para petani lain pun merasakan manfaat yang sama. Dompet Dhuafa dan masyarakat berharap agar program binaan semacam itu terus bergulir.
Tujuannya, agar masyarakat yang membutuhkan senantiasa mendapat manfaat, sehingga ekonomi dan keilmuan mereka terus meningkat.
Baca juga: Dukung PSBB, Dompet Dhuafa Hadirkan Mobile Disinfection Chamber dan Hand Wash Station
Gelaran Panen perdana itu pun tetap berjalan lancar, meski di tengah pandemi coronavirus disease 2019 ( Covid-19).
Menurut Pimpinan Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur Kholid Abdillah, padi harus segera dipanen karena usianya sudah tua. Jika tidak segera dipanen, maka dampaknya akan kurang baik.
“Namun, kami tetap menggunakan protokol pencegahan yang berlaku. Para petani dicek suhu tubuhnya, wajib memakai masker, dan menerapkan physical distancing,” ujar dia.