KOMPAS.com – Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 2020 Zainal Abidin Sidik atau yang biasa disapa Bang Zay mengatakan, tahun ini program THK Dompet Dhuafa akan kembali hadir.
“Para mitra peternak sedang menyiapkan hewan kurban sesuai target THK 2020, yaitu 30.000 ekor domba-kambing dan 1.000 ekor sapi,” kata Zay, Senin (8/6/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Menjelang pelaksanaan program, Zay pun mencoba mengingat tapak tilas THK.
Zay mengatakan, program THK ada sejak 1994 dengan nama Tebar 999 Hewan Kurban.
Pengubahan nama menjadi THK dilakukan pada 1998. Nama tersebut pun didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI pada 2016.
Baca juga: Ramadhan 2020, Dompet Dhuafa Berhasil Himpun Dana Rp 105 Miliar
Seiring berjalannya waktu, Zay melanjutkan, THK mengubah budaya dan perilaku para pekurban, yang biasanya menyembelih hewan di kediaman sendiri atau diserahkan kepada panitia kurban masjid terdekat.
“Kemudian Dompet Dhuafa melalui program Tebar 999 Hewan Kurban meluncurkan ide gila, yaitu pekurban cukup menyerahkan sejumlah dana kepada Dompet Dhuafa untuk dibelikan hewan kurban,” kata Zay.
Zay menambahkan, saat itu Dompet Dhuafa juga meminta kepercayaan para pekurban untuk dapat menyembelih hewan kurban di lokasi lain, termasuk tempat-tempat terpencil dan terluar.
“Ternaknya sebisa mungkin dibeli langsung dari peternak. Jakarta bukan lokasi utama untuk pemotongan hewan kurban. Hewan-hewan itu disembelih di pelosok desa dan kawasan terpencil untuk dibagikan kepada mustahik,” kata Zay.
Baca juga: Pandemi, Dompet Dhuafa Beri Layanan Kesehatan Cuma-cuma
THK Dompet Dhuafa pun telah menapaki berbagai wilayah di nusantara maupun dunia.
Pada 2019 misalnya, Tim THK telah menebar distribusi daging kurban di Pulau Sapudi, Arar, Maluku, Kalimantan Barat, dan wilayah terdampak bencana alam, seperti NTB, Palu, dan Myanmar.
Meski telah lama berjalan, Zay menyatakan, Dompet Dhuafa selalu berusaha menjaga amanah yang dipercayakan para pekurban.
“Bahkan yang saya dengar dan selalu membuat hati saya bergetar setiap kali mengingatnya, presiden pertama Dompet Dhuafa Erie Sudewo pernah mengatakan, haram jika ada satu lembar bulu hewan kurban yang mampir ke meja direksi Dompet Dhuafa,” kata Zay.