KOMPAS.com – Sebanyak 37 petani kelompok binaan Dompet Dhuafa dan Yayasan CARE Peduli di Desa Pombewe, Kecamataan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi merayakan panen pertama pertanian sistem hidroponik, Rabu (29/7/2020).
Panen tersebut terjadi setelah sebelumnya selama satu bulan petani di desa tesebut mendapat pelatihan cara bertani dengan sistem hidroponik.
Didampingi fasilitator training Ismail dan tiga orang lainnya, mereka mendapat pelatihan mulai dari membuat pekatan AB mix, penyemaian, pemindahan media tanam, serta cara memanen dan menyortir hasil panen.
Tim Dompet Dhuafa dan Yayasan Care Peduli pun sangat mengapresiasi pencapaian tersebut. Pasalnya, keberhasilan itu dapat diraih berkat sinergi antara penerima manfaat, fasilitator, aparat desa, dan pemerintah Kabupaten.
Di sisi lain, Project Manager Dompet Dhuafa Siddiq Robbani mengatakan, panen raya tersebut dapat dimaknai sebagai simbol kebangkitan petani, dan harapan baru pascabencana gempa dan tsunami yang melanda kawasan Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018 lalu.
Baca juga: Pastikan Amanah Pekurban Terpenuhi, Dompet Dhuafa Gelar Quality Control
“Tim Dompet Dhuafa dan Yayasan Care Peduli mengharapkan keberhasilan juga membersamai 123 penerima manfaat lain yang saat ini sedang menanam komoditas sayuran," kata Siddiq, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia berharap ke depan masyarakat sudah mampu bertani serta mengolah hasil panen secara mandiri dan berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga serah terima bantuan alat pertanian hidroponik yang terdiri dari 3 greenhouse dan 93 modul hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT).
Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada 160 kepala keluarga petani atau buruh tani penerima manfaat di Desa Lolu, Desa Pombewe, Desa Kabobona, dan Desa Loru
Untuk diketahui, Proyek Pemulihan Penghidupan Pasca Bencana dan bantuan tersebut didanai SHO selaku dutch funding.
Sekretaris Daerah Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate pun mengapresiasi Yayasan CARE Peduli dan Dompet Dhuafa, yang masih terus memfasilitasi, mendampingi, dan mengedukasi masyarakat sehingga mampu berdaya dan mandiri secara ekonomi.
Baca juga: Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga, ASAPUJI dan Dompet Dhuafa Sorot Potensi Ubi Jalar
Hidayat berharap, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, turut mengawal panen raya hidroponik tersebut.
Sementara itu, Sulawesi Team Leader Yayasan CARE Peduli Buttu Ma’dika, berharap agar kegiatan tersebut tidak berhenti, dan justru dikembangkan secara berkelanjutan agar masyarakat betul-betul merasakan manfaatnya.