KOMPAS.com – Amma Mulia dan Mustarakh Gelfi tak pernah menyangka bisa mengenyam pendidikan berkualitas gratis. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Sudah begitu tinggal di daerah yang jauh dari fasilitas pendidikan memadai seperti di kota.
Mereka bisa saja putus sekolah sewaktu-waktu. Namun, nasib membawa mereka pada kenyataan yang lain. Berkat prestasinya, kini keduanya sudah jadi alumni sekolah bebas biaya Smart Ekselensia milik Dompet Dhuafa.
Lewat talkshow daring Dompet dhuafa TV di Youtube, Rabu (19/8/2020), keduanya menceritakan masa-masa awal mengenyam pendidikan di sekolah ini.
Berasal dari daerah, Amma menjadi angkatan pertama yang bergabung dengan sekolah ini. Ia bercerita, persoalan ekonomi membuat dirinya terancam tak bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi, meski dirinya merupakan siswa berprestasi.
Beruntung, tawaran beasiswa dari Smart Ekselensia membuat mimpinya jadi nyata. Terutama dengan hadirnya pendidikan karakter yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Bukan hanya transfer ilmu dari guru ke siswa, Smart Ekselensia juga memberikan kami pendidikan karakter. Kami jadi memiliki kepribadian yang baik, belajar berusaha, belajar hardskill, softskill, dan lifeskill,” kata Amma.
Hasilnya, Ia kini bertransformasi menjadi seorang peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Bandung. Amma juga mulai merintis start-up berbasis energi. Menurutnya, keberhasilannya saat ini tak akan terwujud jika ia putus sekolah.
Senada, Gelfi turut menceritakan kondisinya dahulu. Baginya, mengenyam pendidikan kelas atas hanyalah mimpi. Apalagi ia hanya anak Sekolah Dasar (SD) dan keluarganya berasal dari kalangan kurang mampu.
Oleh sebab itu, hadirnya program sekolah gratis sangat membantu dirinya dan keluarga dalam hal mengenyam pendidikan. Ia pun tak lagi memikirkan biaya yang harus dikeluarkan. Gelfi sendiri menjadi angkatan kedua yang mengikuti program ini.
“Kami semua di Smart Ekselensia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun, Smart Ekselensia memberikan kesempatan yang baik kepada kami. Fasilitas yang diberikan merupakan kelas atas. Kami bisa merasakan sekolah dengan kualitas yang baik, sekalipun saya dari golongan anak kurang mampu,” kata Gelfi.
Melalui program sekolah gratis, Gelfi menyadari jika masih ada perbedaan kualitas pendidikan antara pulau Jawa dan non-Jawa. Hal ini tentu menjadi tugas besar bagi banyak orang, sebab hanya pendidikan yang mampu memerdekakan seseorang dari kemiskinan.
“Saya pernah belajar di daerah dan saya dibawa ke Bogor (Smart Ekselensia). Di sini, saya (bisa) merasaan (sendiri) pendidikan yang sangat baik. Hal itu membuat saya sadar bahwa (ternyata) sangat beda sekali kualitas pendidikan yang ada di daerah dan di Jawa. Ini PR kemerdekaan kita semua,” ujar Gelfi yang saat ini sedang proses melanjutkan studinya di Yokohama National University, Jepang.
Smart Ekselensia merupakan fasilitas sekolah yang dihadirkan Dompet Dhuafa karena tergerak atas keprihatinan dan keluhan masyarakat akan minimnya pendidikan berkualitas dan ramah dhuafa di luar pulau Jawa.
Didasari atas lima pilar program, kehadiran sekolah gratis ini menjadi salah satu bukti nyata Dompet Dhuafa untuk memajukan pendidikan dan melawan kemiskinan.
Melalui sistem seleksi dari seluruh penjuru negeri, siswa yang lolos akan diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan dasar. Mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Lokasinya berada di Lembaga Pengembangan Insani Kemang, Kabupaten Bogor.
Tak hanya diberi pendidikan layak, para siswa juga akan dilatih kedisiplinannya melalui program akselerasi belajar lima tahun. Program ini terdiri atas tiga tahun untuk jenjang SMP dan dua tahun untuk jenjang SMA.
Saat ini, Smart Ekselensia sudah berhasil mencetak banyak generasi pemimpin dengan berbagai posisi. Sebagian besar alumnus bahkan mendapatkan kehidupan lebih baik, ada juga yang kembali ke lapangan untuk menebar kebaikan di masyarakat.