KOMPAS.com – Kepala SD Negeri (SDN) Girisekar, Gunung Kidul, Tri Kundari menjelaskan bahwa kehadiran Inspiring Library telah mengubah pendidikan di sekolah.
“Dulu belum optimal perpustakaan itu mas, karena memang lokasinya kurang strategis, jadi tidak ada yang peduli dengan perpustakaan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima pada Senin (26/4/2021).
Hal tersebut dikatakan Tri Kundari saat menerima kunjungi Tim Dompet Dhuafa mengunjungi Inspiring Library Sekolah Dasar (SD) Negeri Girisekar di Gunung Kidul, setelah dua jam menempuh perjalanan dari Kota Yogyakarta.
Tri Kundari menceritakan Kkarena lokasi perpustakaan yang lama jauh, tata ruangan biasa saja, serta tidak ada koleksi buku yang banyak, siswa pun tidak tertarik untuk datang berkunjung.
Keadaan perpustakaan mulai berubah berkat kehadiran program Inspiring Library yang diinisiasi Dompet Dhuafa. Inspiring Libary, yaitu perpustakaan yang lebih mapan daripada perpustakaan biasa.
Baca juga: Perpustakaan Menguatkan Literasi Kesehatan di Era Pandemi
Perubahan signifikan terjadi pada letak perpustakaan yang semula terisolasi di pinggir sekolah, dipindahkan di tengah sekolah. Dengan demikian, perpustakaan menjadi lebih mudah untuk diakses anak-anak.
Bahkan perubahaan perpustakaan itu telah mencuri perhatian. Pasalnya berada di tengah pedesaan dan terletak tepat di tengah sekolah, sehingga siapa pun yang masuk ke gapura sekolah akan langsung dapat melihatnya.
Selain lokasi, koleksi buku pun dilengkapi dan diperbaharui dengan beragam buku baru yang menarik bagi anak usia SD.
Tidak cukup dengan merelokasi saja, tapi interior perpustakaan pun dirombak sedemikian rupa, sehingga menjadi penuh warna, lengkap dengan berbagai kata inspiratif.
Melalui program LSI, Dompet Dhuafa juga memberikan pelatihan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi tenaga pendidikan di SDN Girisekar.
Baca juga: #MelihatHarapan Bike Blora 2021: Memperkuat Literasi dan Budaya di Perpustakaan Pataba
Para guru dilatih untuk mengelola perpustakaan dan mendapat pelatihan skill mengajar. Dengan begitu, tidak hanya fisik perpustakaan saja yang maju, melainkan pengelolanya pun ikut berkembang.
Perubahan besar pada perpustakaan dipadukan dengan ruang hijau yang terbuka, membuat para siswa dapat berkreasi dengan bebas. Baik itu untuk sekedar membaca, mengasah ketrampilan bermain gamelan, atau bahkan bermain catur.
Suasana belajar di SDN Girisekar seakan mematahkan fakta bahwa sekolah tersebut berada di jauh dari Ibu Kota Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tri Kundari mengatakan, semakin hari semakin banyak anak-anak yang berkunjung ke perpustakaan.
Baca juga: Agar Pembelajaran Menarik, Guru SD Berlatih Gunakan Teknologi Ini
“Senang kami melihat anak-anak jadi gemar membaca. Di kelas pun anak-anak jadi lebih kreatif, dan itu membantu guru dalam memberikan pengajaran,” ucapnya.
Atas prestasinya, SDN Girisekar memperoleh penghargaan nasional sebagai Sekolah Dasar Negeri Komponen Manajemen Berbasis Sekolah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 2019 lalu.
Saat ini, SDN Girisekar sudah menjadi sekolah percontohan bagi SD lain di wilayah Gunungkidul. Bahkan, banyak instansi yang melakukan studi banding untuk belajar cara mengelola perpustakaan darinya.