KOMPAS.com – Manager Retail REMO Dompet Dhuafa Yudha Andila mengatakan, masyarakat Indonesia tergerak menggulirkan kebaikan untuk membantu masyarakat Palestina.
Gerakan itu salah satunya diwujudkan lewat sinergi antara Dompet Dhuafa dengan Sekolah Dasar Islam Fitrah (SDIF) Al Fikri Depok yang menggelar kegiatan donasi.
Pagi itu, Senin (24/5/2021), anak-anak murid SDIF Al Fikri Depok berbaris rapi di halaman sekolah sambil memegang sebuah celengan kaleng hias di tangannya masing-masing.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, siswa kelas 1 sampai 6 itu turut menyerukan aksi “We Stand for Palestine” sambil foto bersama maskot ikonik Dompet Dhuafa, Bang Shiddiq.
Celengan dihias sedemikian rupa berisi gambar, pesan, maupun kerajinan tangan agar tampilannya menarik dan syarat makna.
Uang yang mereka sisihkan selama Ramadhan 1442 Hijriah itu kemudian mereka donasikan melalui Dompet Dhuafa.
Baca juga: Atasi Minimnya Alkes di RS, Dompet Dhuafa Inisiasi Program Wakaf Alkes
“Selain anak-anak murid, para guru SDIF Al Fikri juga ikut menyerahkan donasi melalui media celengan hias itu kepada Dompet Dhuafa,” kata Yudha seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/5/2021).
Meski total donasi belum terkumpul semua, tetapi diperkirakan donasi seluruhnya mencapai sekitar Rp 50 juta. Terhitung, hasil donasi cash sementara siang itu dari celengan telah mencapai Rp 21.142.400.
“Selebihnya donasi siswa melalui cashless/transfer dan masih terus berjalan hingga waktu sore,” imbuh Yudha.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDIF Al Fikri Nury Fibriany, mengungkapkan, di antara visi/misi SDIF Al Fikri adalah berpijak pada kurikulum nasional yang dipadukan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.
Baca juga: Atasi Minimnya Alkes di RS, Dompet Dhuafa Inisiasi Program Wakaf Alkes
Belajar, bersosialisasi, dan berkreasi dengan takwa pun menjadikan semua kegiatan sehari-hari di sekolah bernilai ibadah.
“Kompetensi yang dibalut dengan karakter Islami mencetak anak tidak hanya cerdas, namun juga disegani karena kemuliaan akhlaknya. Melatih menghadirkan empati mereka dan peduli sesama dengan kebaikan, melalui bersedekah,” ujarnya.
Sebelum isu Palestina, para siswa juga berdonasi untuk penyintas bencana alam di NTT,” ungkap Nury.
Ia juga mengakui, proses donasi yang dilakukan para siswanya sejak Ramadhan tersebut, terbiasa diawali dengan program edukasi.
Ada yang berupa kegiatan Dongeng Ceria di kelas dengan materi kemanusiaan termasuk bencana alam.
Baca juga: Berhasil Kumpulkan Dana hingga Rp 100 Miliar, Dompet Dhuafa Apresiasi Para Donatur
Hal ini juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur dari SDIF Al Fikri Depok yang memantik energi positif untuk membentang kebaikan siswa-siswinya.
“Sinergi SDIF Al Fikri dengan Dompet Dhuafa sudah terjalin kurang lebih sejak tahun 2017. Sejak itu juga, Dompet Dhuafa menghadirkan sinergi program kepada kami sehingga kami lihat hal ini berkaitan dengan karakter positif pada siswa yaitu kepedulian dan saling berbagi,” terangnya.
Nury mengatakan, setiap donasi yang dilakukan, para guru tidak menargetkan nominal. Namun, untuk isu Palestina ini, ada yang donasi paling besar satu juta rupiah per-anak.
Palestina masih terancam. Ratusan jiwa mati syahid, termasuk anak-anak, lansia, dan wanita. Tragedi kemanusiaan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia, dan keberlangsungan pada kehidupan bernegara.
Pada kesempatan ini, anak-anak pun menunjukkan empatinya, salah satunya siswi kelas 5 SDIF AL Fikri. Bocah berusia 11 tahun ini dengan tulus mengungkapkan kesedihan yang merundung anak-anak Palestina, juga dalam keadaan sulit menjalankan ibadah.
Baca juga: Optimalkan Produktivitas Pertanian, Dompet Dhuafa Gandeng UGM Ciptakan Inovasi
“Aku lupa sisihkan berapa di celengan itu, seingat ku Rp 200.000. Palestina sedang dijajah, kasihan mereka mungkin tidak bisa shalat sekarang,” katanya.
Siswi kelas 1 SDIF Al Fikri lainnya Atira juga mengungkapkan alasan mendukung masyarakat Palestina yang sedang dirundung tersebut.
“Karena Palestina sedang di bom,” sahutnya.