KOMPAS.com – Dompet Dhuafa melalui Program Kolaborasi Zakat Produktif bersama PT Audy Mandiri Indonesia (Audy Dental Clinic) membentuk Desa Tani Green House di Cibodas, Lembang, Bandung.
Kepala Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat (Jabar) Andriansyah mengatakan, Desa Tani merupakan program yang berupaya mengentaskan kemiskinan melalui pengembangan pertanian sayur.
Lewat program ini, petani dari kelompok masyarakat ekonomi rendah diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian dengan skema pendampingan.
Dia menjelaskan, program Desa Tani diinisiasi pada Desember 2018 dan dirilis pada Maret 2019 dengan 12 orang petani penerima manfaat.
Baca juga: Bantu Warga Palestina, Dompet Dhuafa Distribusikan 500 Paket Food Bank
“Alhamdulillah, kemudian bertambah 27 orang pendamping, lalu 2 orang di antaranya mengundurkan diri namun membuka lahan sendiri,” sebutnya saat menggelar kunjungan ke Desa Tani Green House, Cibodas, Lembang, Bandung, Minggu (23/5/2021).
Andriansyah menyatakan, Desa Tani merupakan salah satu program unggulan Dompet Dhuafa Jabar. Program Desa Tani ini pun sedang dikerjakan agar hadir di lahan dan wilayah lain.
“Desa Tani Lembang dengan lahan seluas 1,2 hektar (ha) ini sebelumnya pertanian konven lahan terbuka, sekarang masuk pada konsep green house. Inshaallah Dompet Dhuafa Jabar akan buka Desa Tani di tempat lain, yaitu di Cisarua seluas 2,7 ha,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (28/5/2021).
Andriansyah menambahkan, Desa Tani Cibodas menginspirasi masyarakat petani untuk membuat sebuah koperasi bernama agronative. Koperasi ini telah diresmikan bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 7 April 2021.
Baca juga: Ingin WargaSurvive di Masa Pandemi, Dompet Dhuafa Kembangkan Budidaya Ikan Nila
Wakil dari Audy Dental Clinic Wijoyo Sastro yang juga ikut dalam kunjungan tersebut mengatakan, Desa Tani Cibodas sangat potensial sekaligus membawa ragam manfaatnya dengan perkembangannya.
“Meski cuaca sedang ekstrem, sepertinya tetap bagus dengan sistem yang sudah ada. Maka bagi petani menjadi bermanfaat dan bagi kita juga sudah ikut senang sekali rasanya. Desa Tani benar-benar tumbuh, berkembang bagus. Sangat potensial, ada market khusus juga,” sebutnya.
Wijoyo pun sangat senang dengan masa panen yang cepat. Dia memuji penanaman yang dilakukan pada Januari, tetapi sudah bisa dipetik pada April.
Baca juga: Optimalkan Produktivitas Pertanian, Dompet Dhuafa Gandeng UGM Ciptakan Inovasi
Sementara itu, Pendamping Program Desa Tani Cibodas Ade mengatakan, konsep Desa Tani dari Dompet Dhuafa untuk program pemberdayaan ekonomi sangat membantu mereka.
Menurutnya, program tersebut berkontribusi pada kemandirian masyarakat. Sebab, Dompet Dhuafa menggandeng petani lokal untuk membangun bersama Desa Tani di Lembang.
"Dari sebelumnya kami adalah penerima, suatu saat tujuannya kami bisa jadi pemberi untuk masyarakat yang lain,” terangnya.
Dia mengatakan, pihaknya sedang pula berupaya agar Desa Tani semakin berkembang, salah satunya dengan menambah konsep smart green house agar semakin canggih dan bisa memudahkan petani.
Pada kesempatan sang sama, seorang petani Desa Tani Cibodas Mang Dudung bercerita kepada Dompet Dhuafa dan Audy Dental Clinic.
Dia mengakui, berawal dari masalah tani umumnya di Cibodas, rata-rata pemilik lahannya ialah orang luar daerah, sehingga petani hanyalah sekadar buruh tani.
“Ingin ikat satu baby bunches itu butuh perjuangan jika konven terbuka, ini adalah perjuangan kami sejak 2018. Dulu puluhan pohon, sekarang 2.000 pohon. Lahan meluas, peningkatan ekonomi, kalau sudah panen rasanya senyum petani makin lebar,” curhatnya.
Baca juga: Inspiring Library Dompet Dhuafa, Buat Perpustakaan SD di Gunung Kidul Disukai Anak-anak
Di sana, para petani juga menunjukkan langsung area dan memanen hasil tanam sayuran Green House Desa Tani.
Green House Desa Tani menggunakan plastik juga rangka bambu sehingga sinar matahari tetap bisa melewatinya sehingga suhu tetap hangat dan tetap memanaskan tanah.