KOMPAS.com – Dompet Dhuafa bersama Pondok Pesantren (Ponpes) An-nur menggelar acara khitanan massal bagi anak-anak yatim dan dhuafa di gedung sekolah Ponpes An-nur Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat (Jabar) Kamis (19/8/2021).
Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati 10 Muharram 1443 Hijriah (H) atau yang biasa dikenal dengan Idul Yatama (Hari Raya Anak Yatim).
Sebanyak 41 anak dari beberapa desa di Kecamatan Ciseeng telah menjadi penerima manfaat acara khitan massal. Adapun beberapa desa yang dimaksud, yaitu Desa Babakan, Desa Ciseeng, Desa Kutatmutu, Desa Kuripan dan Desa Jampang.
Penanggung jawab acara khitan dari tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Lini Gumilah mengatakan, khitanan massal merupakan bentuk kepedulian pihaknya dan masyarakat terhadap anak-anak yatim.
Baca juga: Polisi Tangkap Penipuan Berkedok Khitanan Massal Fiktif
“Pada prosesi khitan ini, LKC Dompet Dhuafa menggunakan metode electric cauter atau yang biasa disebut laser,” ujarnya kepada para wali anak, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Untuk pasca-khitan, lanjut Lini, pihaknya mengimbau orangtua agar menjaga luka bekas khitan anak tetap kering selama empat hingga lima hari.
Selain menjaga tetap kering, orangtua juga harus selalu membersihkan luka bekas khitan setiap setelah buang air kecil.
Pada kesempatan yang sama, ketua panitia acara khitan massal Feri Firdaus mengatakan, khitanan massal menjadi aksi kebaikan yang tepat untuk berbagi pada momen lebaran anak yatim.
Baca juga: Rayakan Pertemuan Jokowi-Prabowo, Dedi Mulyadi Gelar Wayang dan Khitanan Massal
Pasalnya, kata dia, khitan merupakan bentuk upaya dalam menjalankan syariat Islam bagi kaum laki-laki.
“Kami berharap, kegiatan kali ini selain untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga sebagai wujud ikhtiar dalam melaksanakan syariat islam. Utamanya, setiap muslim laki-laki dengan melaksanakan khitan,” ucap Feri.
Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Feri mengucapkan terima kasih kepada para donatur serta seluruh pihak yang terlibat.
Ia berharap, kegiatan-kegiatan kebaikan seperti khitanan massal dapat terlaksana lagi dengan jangkauan yang lebih luas.
Baca juga: Gelar Aksi Sosial, Pelindo III Khitan Massal Gratis bagi 150 Anak di Surabaya
“Semoga kegiatan khitanan massal menjadi amal saleh dan kebaikan untuk para donatur dan seluruh pihak yang terlibat. Kami berterima kasih kepada para donatur, Yayasan Zahratul Ilmi, panitia, dan para relawan yang ikut membantu untuk acara ini,” imbuh Feri.
Begitu pula, sebut dia, bagi pihak yang ikut bekerja sama dalam bentuk tenaga maupun dana agar dapat menjadi catatan ibadah.
Sementara itu, salah satu ibu penerima manfaat, Iis Bahliha mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan khitan massal.
Menurutnya, kegiatan tersebut dapat mengurangi pengeluaran keluarganya untuk biaya khitan sang anak, yaitu Alif Ramadhan Irawan (3).
Baca juga: Pandemi, Deretan Anak Selebritas Pilih Khitan di Rumah
“Sejak umur lima bulan, Alif ditinggal oleh ayahnya. Semoga dengan dikhitannya Alif, kelak ia dapat meneruskan kegigihan ayahnya untuk berjuang menjadi pahlawan bagi keluarga dan agama,” ucap Iis.
Dalam kesempatan itu, ia juga memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wata'ala agar setelah menjalani syariat khitan, kelak anaknya semakin giat menuntut ilmu baik agama maupun sains.
Dengan giat menuntut ilmu, lanjut Iis, maka dewasanya Alif akan menjadi seorang muslim yang bermanfaat mengabdi kepada agama, masyarakat, dan bangsa.