KOMPAS.com – General Manager (GM) Pemberdayaan dan Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa Iqbal memaparkan, pembangunan Masjid Az Zahra di kawasan wakaf Pusat Belajar Mengaji (PBM) Cahaya Negeri saat ini telah resmi dimulai.
Hal tersebut terlihat dari acara peletakan batu pertama sebagai tanda resminya pembangunan Masjid Az Zahra, Rabu (15/9/2021).
“(Masjid Az Zahra) dibangun dalam kawasan PBM Cahaya Negeri yang diasuh oleh lima ustaz dan ustazah,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Ia menjelaskan, rencananya, masjid yang terletak Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara itu akan dibangun untuk kapasitas 500 orang dengan luas 1,1 hektar (ha) dan ukuran 20x20 meter.
“Harapan besar, hadirnya PBM juga Masjid Az Zahra bisa membangun peradaban sosial serta mengoptimalkan sarana bagi rumah santri dan maslahat masyarakat,” ujar Iqbal.
Baca juga: Peduli Pedagang Kecil, Dompet Dhuafa Lakukan Aksi “Borong Dagangan Pedagang”
Direktur Dakwah, Budaya, dan Pengembangan Masyarakat (DBPM) Dompet Dhuafa Ustaz Ahmad Shonhaji mengatakan, Masjid Az Zahra selanjutnya akan digunakan untuk kegiatan para santri dalam mengoptimalkan kemaslahatan masyarakat.
Saat ini, kata dia, PBM Cahaya bahkan mendirikan beberapa bangunan yang sudah mulai aktif, meliputi bangunan ruang kelas untuk belajar, aula, dan rumah tinggal pengajar.
“Tujuan kami, PBM Cahaya Negeri sebagai central of excellent (yaitu) pesantren dengan pendekatan modern yang membangun peradaban pendidikan Islam dari Cahaya Negeri,” jelas Ahmad.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, selain Masjid, ke depannya kawasan PBM Cahaya Negeri juga akan membangun rumah pemberdayaan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) setempat.
“Tahun-tahun pertama ini memang perintisan dan penguatan, semoga menjadi sinergi dalam memudahkan wakaf,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Putra dan Cahaya, Adik-Kakak Penerima Manfaat Dompet Dhuafa yang Kehilangan Kedua Orangtua
Menanggapi hal itu, Camat Abung Barat Evril Irawan mengaku terharu, karena dalam kondisi prihatin akibat pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang masih tergerak untuk turut berjuang mendirikan Masjid Az Zahra.
“Ini luar biasa menyentuh hati. Dengan adanya pembangunan dakwah Dompet Dhuafa di sini, mungkin akan menjadi pengaruh perubahan dalam pendidikan, dakwah, juga ekonomi,” ujar Evril.
Mewakili pemerintah daerah, ia pun menyampaikan apresiasi atas pembangunan Masjid Az Zahra di wilayahnya.
Sementara itu, Ambassador Wakaf Dompet Dhuafa Ismail A Said selaku putra daerah yang lahir di Lampung Utara mengaku punya banyak mimpi untuk mendirikan ragam manfaat wakaf bagi muslim di daerahnya.
“Masjid Az Zahra ada untuk melengkapi pesantren dan tentu sangat terbuka untuk masyarakat, berharap PBM Cahaya Negeri juga dimanfaatkan untuk tahfidz para lansia,” katanya.
Baca juga: Bersama KitaBisa dan Rachel Vennya, Dompet Dhuafa Borong Dagangan Dua Ibu di Bekasi
Ismail mengaku terharu, karena sebelum pembangunan Masjid Az Zahra dimulai, sudah ada donasi wakaf berupa material yang berdatangan dari masyarakat.
“Bahkan semalam saya dengar, ada tukang bangunan PBM Cahaya Negeri yang mendonasikan penghasilannya untuk membeli material pasir untuk diwakafkan ke pembangunan Masjid Az Zahra,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ismail memaparkan, dalam waktu satu tahun, sudah ada 256.000 donatur yang tergerak untuk ikut membangun kawasan PBM Cahaya Negeri.
“Salah satunya berkat Aliyah Sayuti, pegiat wakaf millenial Dompet Dhuafa,” katanya.
Baca juga: Ambulans untuk Palestina, Bentuk Kepedulian Dompet Dhuafa Bersama British Propolis
Adapun, perwakilan wakif Nurhasbiah berharap, wakaf dari Dompet Dhuafa tersebut dapat menggerakkan banyak masyarakat untuk ikut bersyukur.
“Melalui Dompet Dhuafa, Allah meridai, menaruh, dan menghadirkan lembaga pendidikan (PBM Cahaya Negeri) di Abung Barat. Ini hadiah dari Allah, sebuah cahaya nyata di Cahaya Negeri,” ujarnya.
Menurut Nurhasbiah, wakaf menjadi instrumen spiritual yang merupakan salah satu syarat kunci surga paling ringan, selain ibadah salat malam dan bersabar.