KOMPAS.com – Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa bersama Tabur Bank Sampah ( BankSa) melakukan penanaman 1.000 pohon bakau, bersih sungai, tukar sampah, kelola sampah, dan mengubah sampah jadi barang bermanfaat.
Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan pada 23-24 September 2021 di kawasan Sungai Cisadane, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD) 2021. WCD adalah aksi bersih-bersih yang dilaksanakan dalam satu hari secara serentak di seluruh dunia.
WCD dilakukan dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, suku, dan ras untuk membersihkan bumi dari sampah.
Agenda tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah dan menumbuhkan rasa cinta pada bumi dan keberlanjutannya.
Baca juga: Hamish Daud Manfaatkan Nilai Ekonomi di Balik Sampah
Direktur DMC Dompet Dhuafa Haryo Majapahit mengatakan, pihaknya menggandeng para relawan (volunteer), masyarakat, dan pengelola BankSa Desa Tanjung Burung untuk melaksanakan kegiatan dengan tema “Pagelaran Aksi Nyata Untuk Bumi” tersebut.
“Tak hanya menjadi tempat pengumpulan dan pengelolaan sampah, Bank Sampah ini juga menjadi rujukan bagi masyarakat sekitar yang ingin belajar manajemen sampah,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).
DMC Dompet Dhuafa dan Tabur BankSa pada kesempatan itu mengajak setiap peserta untuk membawa sampah plastik yang telah dibersihkan seberat minimal 2 kilogram (kg) untuk ditukarkan menjadi tiket masuk.
Pihak Dompet Dhuafa berharap, agenda bersih-bersih tersebut dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya memilah sampah di rumah.
Baca juga: Ratusan Makam di Bekasi Hilang Tertimbun Sampah
Pasalnya, memisahkan sampah organik, nonorganik, dan kaca akan memudahkan para pengepul, pengelola BankSa, dan pendaur ulang, untuk mengolah ulang sampah menjadi barang yang berguna.
Nilai sampah plastik juga akan lebih tinggi ketika belum terkontaminasi dengan sampah organik.
Haryo mengatakan, target dari kegiatan bersih-bersih bersama itu bukan membersihkan bumi serempak dalam satu hari, tetapi memberikan edukasi pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Adapun Super Volunteer Dompet Dhuafa Dik Doank yang turut berpartisipasi dalam agenda tersebut turut mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga bumi.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Olah Sampah Plastik Jadi Ecobrick
Menurutnya, dengan menjaga keseimbangan alam, masyarakat akan diberikan keleluasaan dalam bergerak atau beraktivitas sehari-hari.
“Dunia terlalu luas, kita mulai dari diri sendiri,” tutur Dik Doank.
Sementara itu, Ketua Tabur BankSa sekaligus pegiat lingkungan Moch. Guntur menyampaikan, sekarang bukan waktunya untuk saling menyalahkan tentang masalah sampah.
“Dengan kita lakukan apa yang kita bisa untuk jaga dan rawat lingkungan kita, akan lebih berarti,” kata Guntur.
Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Pemprov DKI Olah Sampah Bantargebang Jadi Energi Terbarukan
Adapun upaya recycle untuk mengolah sampah antara lain memilah produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, serta mengolah sampah kertas menjadi kertas kembali atau menjadi karton kembali.
Selain itu, recycle juga dilakukan dengan mengolah sampah organik menjadi kompos dan melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.