KOMPAS.com – Tim Brand Activation Dompet Dhuafa Totok Hadi mengatakan, pihaknya berupaya mengajak dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berwakaf, meski berasal dari golongan menengah ke bawah.
“ Wakaf juga bisa dilakukan oleh generasi millenial lewat wakaf tunai. Selain itu, wakaf tidak hanya untuk kategori masjid, makam, madrasah (3M) saja,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/9/2021).
Namun, kata Totok, wakaf bisa dihibahkan untuk rumah sakit (rs), sekolah atau kegiatan produktif yang lain, seperti yang sudah dilaksanakan Dompet Dhuafa.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menggelar aksi canvasing “Wake-Up Wakaf” di sekitar stasiun Lebak Bulus dan Halte Pondok Pinang, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Wakaf Uang yang Terkumpul Masih Minim, Ini Kata Badan Wakaf
Adapun aksi canvassing itu merupakan bagian dari upaya Dompet Dhuafa menggelorakan semarak berwakaf.
Pada aksi canvassing Wake-Up Wakaf, tim kampanye Dompet Dhuafa bersama para relawan membagikan hygiene kit, Kopi Madaya, dan buletin sebagai hasil pemberdayaan wakaf Dompet Dhuafa.
Berbagai item tersebut dibagikan kepada para pengguna jalan, pengguna kereta rel listrik (KRL), pengguna Transjakarta, maupun masyarakat umum.
“Dengan membagikan Kopi Madaya, kami ingin mengajak masyarakat bahwa semua orang bisa berwakaf semurah harga kopi. Kami juga membagikan hygiene kit sebagai upaya mencegah kembali meningkatnya kasus Covid-19,” ucap Totok.
Baca juga: Kemenag Sebut Literasi Zakat dan Wakaf Masyarakat Masih Rendah
Untuk diketahui, Kopi Madaya merupakan salah satu hasil dari pemberdayaan wakaf produktif oleh Dompet Dhuafa di Rumah Kopi Madaya. Rumah ini berdiri di atas tanah wakaf di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa di Jampang, Kemang, Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Rumah Kopi Madaya juga menjadi tempat kuliner maupun wisata edukatif bagi masyarakat umum. Terlebih masyarakat yang ingin menikmati beragam kopi hasil petani komunitas atau binaan Dompet Dhuafa.