KOMPAS.com – Bendahara Yayasan Dompet Dhuafa Hendri Saparini mengatakan, Layanan Kesehatan Cuma-cuma ( LKC) Dompet Dhuafa telah berkiprah selama 20 tahun meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).
“Secara singkat, Dompet Dhuafa melalui LKC ingin hadir untuk mendukung Indonesia agar bisa meningkatkan kesejahteraannya pada 2045 yang kita sebut sebagai Indonesia Emas,” ungkapnya.
Dia mengatakan itu dalam peringatan milad LKC Dompet Dhuafa ke-20 di Kantor Pusat LKC Dompet Dhuafa di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (24/11/2021).
Hendri mengatakan, dukungan untuk mewujudkan Indonesia Emas dilakukan dengan tidak menyisakan masyarakat yang tidak bisa menikmati kesejahteraan, layanan kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
Oleh karena itu, tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang paling utama untuk menghilangkan kelaparan, stunting, kemudian memperbaiki kesehatan, air bersih, dan lainnya.
Baca juga: Kampanye Humanesia Dimulai, Dompet Dhuafa Ajak Komunitas Bantu Sesama
“Hal tersebut akan bisa dilaksanakan secara terintegrasi, antara lain melalui LKC Dompet Dhuafa," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Adapun, dalam dua dekade ke belakang, LKC Dompet Dhuafa terus berperan aktif dalam kegiatan global, yaitu SDGs pada poin dua (bebas kelaparan), poin tiga (kesehatan dan kesejahteraan), poin lima (kesetaraan gender), serta enam (air bersih dan sanitasi).
Peringatan ini pun menjadi semangat agar LKC terus menebar manfaat dengan dukungan berbagai pihak, menguatkan upaya menyehatkan, tetap berkiprah untuk Indonesia, serta selalu amanah dan terdepan dalam pelayanan dan pemberdayaan kaum dhuafa.
Pada kesempatan ini, Direktur Budaya, Dakwah, dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ahmad Sonhaji turut bersyukur LKC Dompet Dhuafa telah berkiprah selama 20 tahun.
“LKC Dompet Dhuafa tumbuh berkembang dan sampai ke pelosok yang paling terluar. Alhamdulillah di era global ini, di era digital ini, value transformation bentukan Dompet Dhuafa terus menjadi influence bagi seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat dhuafa,” katanya.
Baca juga: Johnson and Johnson Gandeng Dompet Dhuafa Salurkan Donasi untuk Pasien TBC
Untuk itu, dia pun mengapresiasi relawan, hingga pemangku kepentingan yang terlibat dalam menjaga komitmen Dompet Dhuafa.
“Yang kami lakukan adalah misi kemanusiaan. Lintas batas, agama, wilayah, daerah. Kemanusiaan menjadi suatu misi yang kita usung bersama untuk Indonesia Sehat," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur LKC Dompet Dhuafa, Martina Tirta Sari. Dia bersyukur Dompet Dhuafa mendapatkan dukungan dari banyak pihak, sehingga dapat terus memberikan berbagai layanan, khususnya layanan kesehatan kepada masyarakat dhuafa.
“Sejatinya LKC lahir atas inisiasi Dompet Dhuafa untuk melayani masyarakat Indonesia agar lebih sehat," ungkap Martina saat membuka acara.
Peringatan ini turut mengundang berbagai pemangku kepentingan dan seluruh cabang Dompet Dhuafa di berbagai wilayah secara hibrida.
Baca juga: Bantu Lawan Covid-19, CIMSA dan Campaign.com Salurkan Donasi Melalui Dompet Dhuafa
Milad kali ini pun diharapkan menjadi tonggak kemajuan bagi LKC Dompet Dhuafa. Dengan begitu, semakin inovatif melalui gerakan kepedulian dan penanggulangan masalah kesehatan, dengan berkolaborasi bersama para mitra untuk mewujudkan Indonesia sehat.
Tidak hanya seremonial, puncak milad LKC Dompet Dhuafa juga digelar dengan penyerahan secara langsung bantuan kaki palsu dan alat bantu dengar kepada penyandang disabilitas anak.
Di akhir acara, LKC Dompet Dhuafa meluncurkan Stasiun Mini Pengisian Oksigen untuk masyarakat. Ini dilakukan mengingat beberapa waktu lalu kebutuhan oksigen melonjak tajam, terutama selama pandemi Covid-19.
Pada milad ini, orangtua dari salah satu anak yang menerima alat bantu dengar, Pibsa mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan LKC Dompet Dhuafa.
"Syukur alhamdulillah, saya doakan semoga ke depannya LKC Dompet Dhuafa semakin maju dan berkah lagi,” ujar orangtua dari Hasna tersebut.
Baca juga: Bantah Bisnis Tes PCR, Dompet Dhuafa Tegaskan Tak Punya 40 Lab
Pibsa mengatakan, tanpa adanya bantuan LKC Dompet Dhuafa, anaknya yang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir sulit mendapatkan alat bantu dengar.
“Saya berharap bisa terus didampingi LKC Dompet Dhuafa dalam terapi yang akan dijalankan anak saya selanjutnya. Terimakasih LKC Dompet Dhuafa," ucapnya.
Perlu diketahui, LKC Dompet Dhuafa didirikan pada 2001 dan diresmikan Wakil Presiden saat itu Hamzah Haz. Kehadiran lembaga ini sebagai upaya penyediaan layanan kesehatan secara adil bagi seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.
LCK Dompet Dhuafa pun hadir dengan konsep pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu.
Tujuannya agar LKC Dompet Dhuafa mampu menjadi harapan bagi tersedianya fasilitas kesehatan yang sulit dijangkau dan minim sumber daya, terutama akses serta jaminan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dhuafa pada saat itu.
Baca juga: Peduli Anak Yatim, Dompet Dhuafa dan KitaBisa Salurkan School-Kit dan Paket Sarapan
Sampai saat ini, semua program LKC Dompet Dhuafa tersebar di 12 provinsi dari barat sampai ke timur Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.