KOMPAS.com – Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center ( DMC) menggelar acara Jurnalis Siaga di Markas DMC Dompet Dhuafa, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (4/12/2021).
Acara tersebut digelar guna membekali awak media dengan pengetahuan mitigasi bencana. Dengan demikian, risiko kecelakaan kerja saat berada di tempat bencana dapat berkurang.
Sekretaris Yayasan Dompet Dhuafa Republika Yayat Supriatna mengapresiasi antusiasme para jurnalis dalam mengikuti acara tersebut.
Yayat mengatakan, jurnalis merupakan garda terdepan untuk menyebarluaskan informasi di lokasi bencana atau lokasi kejadian perkara. Dengan memiliki kemampuan mitigasi bencana, para jurnalis dapat melaksanakan peliputan dengan lebih maksimal di lapangan.
“Seorang jurnalis lingkungan yang ideal mesti tangguh dalam segala medan dan kondisi supaya dapat meliput berita dengan maksimal dan efektif," ucap Yayat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Materi yang diberikan pada pelatihan tersebut, lanjut Yayat, meliputi vertical rescue dan water rescue.
Yayat menjelaskan, vertical rescue merupakan kegiatan evakuasi bencana pada medan terjal, seperti tebing. Sementara itu, water rescue adalah tindakan penyelamatan kepada korban yang berada di medan berair, khususnya di sungai, rawa, dan danau.
Keahlian khusus yang dibutuhkan oleh tim rescue di medan tersebut adalah kemampuan berenang dan menyelam.
Menurut Yayat, pengetahuan tersebut berguna bagi jurnalis. Dengan pengetahuan mitigasi, jurnalis mampu berperan sebagai pemberi bantuan sekaligus penanggulangan bencana untuk masyarakat di seluruh penjuru negeri.
“Pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh para instruktur DMC Dompet Dhuafa yang sudah terlatih dan memiliki segudang pengalaman dalam melakukan respons di lokasi bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ahmad Shonhaji mengatakan, pelatihan Jurnalis Siaga membekali para awak media untuk semakin sigap dan siap saat ada panggilan untuk mencari berita di medan bencana.
“Pelatihan tersebut diadakan dalam rangka membekali awak media dengan kemampuan mitigasi bencana sesuai standar internasional,” ujar Ahmad.
Wartawan Rajawali TV Umar Fauzi yang menjadi salah satu peserta terbaik dalam pelatihan Jurnalis Siaga mengaku senang dengan ilmu baru yang didapatkan.
Sebelumnya, ia tidak bisa menjangkau titik lokasi bencana untuk melakukan peliputan. Sebab, ia tidak memiliki dasar pengetahuan untuk melakukan vertical rescue.
Namun, setelah mendapatkan pelatihan Jurnalis Siaga, ia berkomitmen untuk lebih berani lagi dalam melakukan peliputan di lokasi bencana. Umar pun mengucapkan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa atas ilmu yang diberikan.
"Sebelumnya, saat meliput peristiwa tabrakan Pesawat Sukhoi di Gunung Salak, saya hanya bisa sampai di titik evakuasi. Mulai hari ini, saya akan memberanikan diri untuk rappelling supaya bisa mendapatkan gambar terbaik dan tidak hanya diam di titik evakuasi," ujar Umar.
Untuk diketahui, Yayasan Dompet Dhuafa Republika mengadakan kampanye Humanesia pada penghujung 2021. Pasalnya, akhir tahun merupakan waktu rawan bencana alam terjadi, terutama yang disebabkan curah hujan tinggi dan pergantian siklus alam.
Bencana terbaru, Gunung Semeru memuntahkan erupsi yang berdampak pada masyarakat di Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.
Sampai saat ini, tim respons DMC Dompet Dhuafa dari berbagai kota langsung meluncur ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
Dompet Dhuafa pun mengajak Anda untuk memberikan donasi terbaik guna membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Untuk memberikan donasi, Anda bisa menyalurkannya melalui rekening Yayasan Dompet Dhuafa Republika di Bank Syariah Indonesia (BSI) 340.350.666.5, BCA 237.304.7171, serta Mandiri 101.000.647.5733.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan donasi di laman https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/.