KOMPAS.com – Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa Ustaz Ahmad Sonhaji mengatakan, seiring berjalannya waktu generasi muda mulai kehilangan karakter dan jati diri budaya Indonesia.
“Inilah yang mendasari kenapa kami mengangkat tema Serambi Budaya dan mengangkat Kampung Budaya di Negeri Morella ini agar berbagai macam budaya, adat istiadat, kebiasaan, seni, dan yang lainnya terus terjaga dan terpelihara serta dipahami oleh lintas generasi,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Ahmad saat meresmikan Kampung Budaya Morella di Negeri Morella, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Kamis (13/1/2022).
Sebagai informasi, peresmian Kampung Budaya Morella merupakan bagian dari program Serambi Budaya Dompet Dhuafa.
Kegiatan peresmian Kampung Budaya Morella diisi dengan pertunjukan tari tradisional, yaitu Tari Menhuai, Tari Reti, dan Tari Cakalele, yang merupakan penggambaran perjuangan masyarakat Maluku dalam mengusir penjajah pada masa lalu.
Baca juga: Banten Diguncang Gempa, DMC Dompet Dhuafa Kerahkan Tim Respons Cepat Bencana
Ustaz Ahmad berharap, upaya Dompet Dhuafa untuk melestarikan budaya Indonesia dapat diperkuat melalui kerja sama dengan berbagai pihak agar program Serambi Budaya di Kampung Budaya Morella semakin berkembang.
“Kami mengajak semua multi stakeholder, para mitra, korporasi, dinas terkait, dan seluruh lapisan masyarakat, untuk terlibat dalam pengembangan Serambi Budaya yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).
Senada dengan Ustaz Ahmad, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku La Jainuri juga berharap program Serambi Budaya bisa mengangkat kembali budaya Maluku ke permukaan.
“Banyak khasanah budaya Maluku yang tidak terangkat ke permukaan, banyak budaya-budaya yang sudah hilang, banyak tradisi-tradisi masyarakat yang sudah mulai punah,” katanya.
Ia optimistis, melalui program Serambi Budaya, masyarakat dapat mengenalkan lagi budaya Maluku ke khalayak luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: Program Jangkar, Upaya Dompet Dhuafa Berdayakan Perajin Rotan di Majalengka
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Provinsi Maluku yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik Hukum dan Pemerintahan Umar Alhabsy memberikan apresiasinya atas program Serambi Budaya yang diadakan Dompet Dhuafa di Negeri Morella.
Umar mengatakan, masyarakat Morella menyambut baik adanya program tersebut.
Menurutnya, memang sudah seharusnya masyarakat bangga bahwa daerah tempat tinggalnya kaya akan seni dan budaya yang sangat unik serta beragam.
“Hal ini merupakan berkah. Seni budaya Maluku yang kita wariskan saat ini merupakan simbol dari keragaman budaya yang telah menciptakan identitas dan karakter masyarakat Maluku dari masa ke masa,” katanya.
Umar berharap, dilestarikannya budaya Maluku melalui program Serambi Budaya dari Dompet Dhuafa dapat membentuk generasi muda Maluku yang berkarakter dan memiliki kepribadian yang teruji.
Baca juga: Sambut Tahun Baru, Dompet Dhuafa Gelar Doa Bersama di Lapas Narkotika Gunung Sindur
Pada kesempatan sama, Raja Negeri Morella Fadlil Sialana membenarkan bahwa masyarakat di Negeri Morella memang memiliki adat istiadat yang perlu dikaji kembali, didokumentasikan, dan disebarluaskan di tingkat nasional maupun internasional.
Ia berharap, program Serambi Budaya yang akan dikelola oleh masyarakat Negeri Morella bisa mendapatkan pendampingan intensif dari Dompet Dhuafa Maluku.
Fadlil optimistis kekayaan dan keragaman budaya Maluku bisa dirawat dan dilestarikan melalui Kampung Budaya Morella.
“Saya sebagai Raja Negeri Morella, Kepala Pemerintah Negeri Morella, mengucapkan banyak terima kasih kepada Dompet Dhuafa karena telah bekerja sama dengan negeri kami. Kami ingin supaya Negeri Morella kami terkenal di luar sana, di kancah nasional dan internasional,” ucapnya.