KOMPAS.com – Keterbatasan fisik bukan penghalang bagi Andriansyah (29) untuk terus berkembang dan meningkatkan taraf hidupnya.
Meski terlahir normal, Andriansyah harus menerima keadaan ketika kedua lengannya diamputasi setelah mengalami kecelakaan kerja beberapa tahun silam akibat tersengat listrik tegangan tinggi.
Sempat merasa putus asa, pria yang sehari-hari tinggal di Cibinong, Bogor, Jawa Barat itu bahkan hampir mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
"Tahun-tahun pertama saya menjadi disabilitas itu sangat berat, bahkan saya sempat ingin bunuh diri dengan meminum racun. Tapi adik saya tidak henti-hentinya memberikan semangat untuk saya bangkit kembali,” ujarnya dalam keterangan tetulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Lantas, Andriansyah bersama dan sang istri Badriah (30) dengan setia bahu membahu merintis usaha laundry di kediamannya untuk menyambung hidup.
Baca juga: Gandeng Dompet Dhuafa, Jenius Salurkan Bantuan untuk Anak Penderita Kanker
“Akhirnya setelah saya melihat lebih luas, apa yang saya alami masih tidak seberapa dengan orang di luar sana. Jadi kenapa saya harus menyerah hanya dengan kekurangan ini," jelasnya.
Sebelum membuka usaha laundry, Andriansyah merupakan seorang guru olahraga di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bogor.
Bahkan, Andriansyah pernah mengikuti kejuaraan sebagai atlet cabang atletik pada pagelaran Paralimpiade Nasional ke XIV 2012 di Riau.
Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat Andriansyah dirumahkan dan harus memutar otak untuk menghidupkan keluarganya.
"Saya dari dulu memang senang olahraga, sampai saya pernah berangkat ke Riau dalam cabang atletik. Salah satu murid yang pernah saya bina bahkan ada yg berangkat untuk Paralimpiade Nasional kemarin di Papua mewakili Jawa Barat,” katanya.
Baca juga: Ada 271.000 Pelaku UMKM Penyandang Disabilitas di Jabar, Atalia: Semua Miliki Kesempatan yang Sama
Andriansyah juga menyebutkan, ketika melatih, dia terus memberikan motivasi kepada murid-murid bahwa prestasi tidak terhenti meski memiliki kekurangan.
Melihat perjuangan para penyandang disabilitas tersebut, Dompet Dhuafa dan PT Royal Pesona Indonesia (Somethinc) mencoba mengapresiasi semangat mereka dengan memberikan bantuan permodalan usaha untuk para disabilitas mandiri.
Bantuan itu merupakan dukungan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digeluti para penyandang disabilitas.
Salah satunya adalah yang diterima Andriansyah ketika disambangi tim Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (Dompet Dhuafa), Rabu (19/1/2022).
Andriansyah mengatakan, bantuan dari Dompet Dhuafa dan Somethinc turut membantu dia dan istrinya menjalankan usahanya sehari-hari.
Baca juga: Hadirkan Aktivis Kemanusiaan PBB, Dompet Dhuafa Ajak Pemuda Dorong Perdamaian Dunia
Selain memanjatkan rasa syukurnya, Andriansyah berharap agar bantuan semacam ini agar terus bergulir untuk membantu para penyandang disabilitas lainnya.
"Saya sekeluarga sangat berterimakasih kepada PT Royal Pesona Indonesia (Somethinc) dan Dompet Dhuafa karena sudah memberikan bantuan untuk meningkatkan usaha saya,” katanya.
Menurutnya, bantuan ini mampu memotivasi saudara-saudara disabilitas lainnya untuk bangkit melanjutkan hidup.
“Tanpa kita sadari, adanya bantuan seperti ini akan membangkitkan kembali semangat para disabilitas untuk bangkit dan mandiri menjalani hidup sehari-hari," jelasnya.