KOMPAS.com – Dompet Dhuafa membangun sektor pertanian skala besar di lahan seluas 1.000 hektar (ha) di Desa Waluyo, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Sabtu (26/2/2022).
General Manager Pemberdayaan dan Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa Suheng Sri Widodo mengatakan, pembangunan pertanian tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani di Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan cara membangun sektor pertanian berbasis pemberdayaan kelompok tani (poktan), pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan manajemen pertanian modern.
Adapun program pembangunan tersebut dijalankan Dompet Dhuafa bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Abdi Waluyo Berkah Sentosa dan PT. Royal Pangan Nusantara.
Baca juga: Respons Gempa Pasaman Barat, DMC Dompet Dhuafa Temui 10.000 Penyintas di 35 Titik
“Ini adalah sebagai bukti nyata untuk pengelolaan zakat produktif yang bersumber dari penghimpunan dana donatur Dompet Dhuafa,” kata Suheng dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (28/2/2022).
Ia berharap, Dompet Dhuafa dapat terus menggali potensi pertanian Tanah Air dan mengoptimalkan dana yang telah terkumpul.
“Selain Gapoktan, dana bantuan yang diberikan akan digunakan untuk pembentukan koperasi tingkat nasional,” jelas Suheng.
Menanggapi hal tersebut, Camat Bulus Pesantren Sugito Edi Prayotno mengaku bahwa saat ini masih banyak para petani yang bekerja secara tradisional.
“Harapannya, (program Dompet Dhuafa) bisa tingkatkan (kinerja petani) menjadi petani modern. Pendampingan yang dilakukan salah satunya bertujuan untuk itu agar hasil lebih optimal,” kata Sugito.
Baca juga: Dompet Dhuafa Buka Posko Layanan Pengantaran Jenazah Gratis di Bogor, Siap Bantu Warga 24 Jam
Menurutnya, kebersamaan dan bahu-membahu dalam program pertanian Dompet Dhuafa dapat dijadikan sebagai momentum positif untuk mengembangkan pertanian modern di Kebumen dan daerah lainnya.
Pada kesempatan sama, Ketua Gapoktan Mulyo Abdi Waluyo Berkah Sentosa, Sukarno, mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Dompet Dhuafa.
“Terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah menyalurkan bantuan zakatnya dalam bentuk program pertanian dan plasma doka di Desa Waluyo. Terima kasih juga kepada para pendamping yang telah mendampingi kegiatan ini dalam menanam padi,” ucapnya.
Ia menyampaikan, gagasan program pertanian Dompet Dhuafa sebenarnya sudah ada sejak 2021. Namun, akibat keterlambatan penyusunan proposal, pencairan dana juga ikut terlambat, sehingga sosialisasi program pun terhambat.
“Ke depannya, kami akan lebih optimal dalam mengelola program ini,” tutur Sukarno.
Ia menyebutkan, selain mendapatkan bantuan dalam bentuk permodalan, para petani dan peternak juga mendapatkan pendampingan dari para ahli di bidangnya untuk memaksimalkan hasil panen.
Baca juga: Optimalkan Produktivitas Pertanian, Dompet Dhuafa Gandeng UGM Ciptakan Inovasi
Perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Ruslan sangat mengapresiasi program yang digarap Dompet Dhuafa bersama para stakeholder lainnya.
"Saya mewakili Dinas Pertanian dan Pangan mengucapkan apresiasi kepada Gapoktan dan Dompet Dhuafa sehingga terlaksananya program ini. Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada para donatur Dompet Dhuafa yang telah memberikan bantuan dan permodalan untuk pertanian.
Ruslan berharap program terebut dapat berjalan dengan berkelanjutan sehingga mampu mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di Kabupaten Kebumen.