KOMPAS.com - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Southeast Asia Humanitarian (Seahum) menggelar pelatihan capacity building untuk para pegiat kemanusiaan di Indonesia.
Pelatihan bertajuk “Project Management for Development Professionals” itu menyasar para pelaku non-governmental organization (NGO) atau lembaga filantropi di Indonesia.
Adapun pelatihan Project Management for Development Professionals dilakukan selama dua hari, mulai dari Minggu (15/5/2022) hingga Senin (16/5/2022) di markas besar DMC Dompet Dhuafa, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Chief Executive DMC Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit mengatakan, pelatihan capacity building sangat berpengaruh terhadap pembentukan mindset untuk menjadi pegiat kemanusiaan yang lebih profesional.
Baca juga: Tak Hanya Diplomatik, Indonesia Juga Dukung Palestina Lewat Capacity Building
Melalui Seahum Committee dan DMC Dompet Dhuafa, ia berharap, pelatihan serupa bisa digencarkan dalam waktu mendatang di tempat yang berbeda dan dengan peserta berbeda-beda pula.
“Kami ingin menguatkan pegiat kemanusiaan lokal di Indonesia. Pelatihan ini juga guna untuk meningkatkan akuntabilitas dan kualitas program kemanusiaan di Indonesia,” ucap Haryo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (20/5/2022).
Dengan bantuan pelatihan yang diberikan, DMC Dompet Dhuafa yakin akan memberikan dampak lebih besar dan dapat menyasar penerima manfaat secara tepat.
Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta, Dewi Maryam mengatakan, pelatihan capacity building sangat bermanfaat dalam meningkatkan perumusan program-program kemanusiaan yang akan dibuat.
Baca juga: Telepon Presiden Ukraina, Jokowi Sampaikan RI Siap Beri Bantuan Kemanusiaan
“Dari apa yang sudah dipelajari tentang bagaimana mengembangkan suatu program yang sigatnya jangka panjang atau sustainable supaya kami bisa lebih profesional dan mencapai tujuan dengan tepat sasaran,” ujarnya yang juga menjabat sebagai Manager Unit Bisnis Social Trust Fund Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia pun berharap kerja profesional bisa terus dilakukan dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Sementara itu, Managing Director Philandure Khalid Kamil mengungkapkan, pelatihan tersebut mengajarkan tentang project cycle management.
“Apa itu program dan bagaimana program ini dilaksanakan dengan baik, keuntungan pelatihan ini untuk NGO adalah membuat para donor atau stakeholder yang bermitra kepada kami merasa lebih tenang dan lebih aman,” jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa, Seperti Ini Peluang dan Prospek Karier di NGO
Sebab, lanjut Khalid, para donor atau stakeholder akan memberikan dana kepada NGO yang kuat dan juga tangguh.
“Jadi harapan kami dari pelatihan dua hari ini ialah bisa menjadikan organisasi lebih kuat dan lebih baik,” jelas Khalid.
Sebagai informasi, dalam kegiatan pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Business Development Executive Philandure Sulfan Zayd.