KOMPAS.com – Fariz Abdul Razaq (18) mengaku tidak menyangka bahwa dirinya dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Angkatan XIV SMART Ekselensia Indonesia, Rabu (25/5/2022).
“Saya tidak menyangka, kok bisa dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik. Ya haru dan senang sekali. Campur aduk di atas podium tadi,” tutur Fariz dikutip dari keterangan persnya, Selasa (31/5/2022).
Ia merasa bahwa dirinya adalah siswa pendiam. Banyak murid atau siswa lain yang lebih aktif dan berprestasi yang mendapatkan prestasi tersebut.
“Saya memang banyak ikut kegiatan di sekolah, tetapi tidak sangat aktif. Saya menghargai kegiatan yang ada, berada di peringat pertama selama SMA, dan berusaha disiplin salat pada awal waktu,” ucapnya.
Anak kelima dari delapan bersaudara tersebut mengaku ingin berkarya di bidang teknologi seperti B J Habibie.
Baca juga: LPI Dompet Dhuafa Minta Lulusan SMART Ekselensia Mampu Jawab Tantangan Bangsa
“Orangtua saya yang dulu mengenalkan pada Habibie. Mereka (orangtua) itu tegas, terutama masalah waktu, terkhusus dalam waktu untuk ibadah. Ayah saya itu petani sayur dan ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Remaja asal Ciwidey, Bandung itu memang menyukai pelajaran berhitung, seperti matematika, fisika, dan kimia.
Menempuh pendidikan di SMART Ekslensia telah banyak membantu Fariz. Ia menyukai atmosfer sekolah yang unik dengan kebersamaan yang erat.
“Kami hidup bersama dan saling terbuka. Termasuk para guru yang seperti menjadi orangtua pengganti di sekolah,” ujarnya.
Fariz mengaku, informasi mengenai SMART Ekselensia didapatkan dari tempat les. Ia pun tertarik untuk mendaftar.
“Sebenarnya ketika lulus SD, sudah telat pendaftarannya, jadi setahun kemudian baru daftar SMART Ekselensia. Untuk sekarang, saya hanya bersiap memapai kuliah dengan baik, semoga di situ bisa membuka banyak kesempatan,” kata dia.
Dia mengaku bahwa dirinya ingin mewujudkan keinginan orangtuanya untuk mendirikan pesantren.
“Saya ingin jadi salah satu faktor ikhtiar keinginan orangtua saya terkabul dengan membantu mendirikan pesantren untuk mereka yang semoga bisa mengangkat martabatnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, perhelatan wisuda SMART Ekselensia mengangkat tema “Generasi Berprestasi, Berakhlak Mulia, Berdaya Guna” berlangsung secara hybrid di pelataran halaman Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa, Kemang, Bogor.
Ayah Fariz hadir melalui Zoom Meeting. Ia mengungkapkan rasa syukur dan doa-doa baik untuk sesama.
Baca juga: Selama Ramadhan, Dompet Dhuafa Klaim Berhasil Kelola Dana Ziswaf Rp 35,6 Miliar
“Perjuangan ini sangat berharga. Syukur, Alhamdulillah, hari ini SMART Ekselensia sampai pada waktunya mewisuda anak didik angkatan 14, terima kasih atas bimbingannya selama ini,” ucap ayah Fariz melalui Zoom Meeting, Rabu.
Dia pun berharap segenap pengajar dan Dompet Dhuafa mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.
“Semoga predikat ini bisa membawa diri lebih baik dan jenjang karier yang lebih tinggi untuk membangun agama, bangsa, juga meraih cita-cita. Saya juga memohon doa dan turut mendoakan semua yang terlibat untuk SMART Ekselensia,” imbuhnya.
Saat menyampaikan pidatonya, Fariz mengucapkan terima kasih kepada jajaran guru SMART Ekselensia yang telah banyak membantunya selama bersekolah.
“Juga pada teman-teman semua yang telah membersamai menjadi sahabat terbaik lima tahun ini, semoga persahabatan ini tetap berlanjut. Perjuangan kita bukan hanya di sini, ini hanya awal untuk perjuangan yang sesungguhnya,” tuturnya.
Baca juga: Gandeng Seahum, DMC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Capacity Building untuk Pegiat Kemanusiaan